jpnn.com - NGAWI - Banjir kembali menerjang wilayah Ngawi sejak Jumat tengah malam (3/4). Sedikitnya sebelas desa di empat kecamatan tergenang air bah. Yakni, Kecamatan Pangkur (empat desa), Kecamatan Kwadungan (lima desa), Kecamatan Geneng (satu desa), dan Kecamatan Ngawi (satu desa). Akibatnya, puluhan rumah terendam.
Berdasar informasi, genangan banjir di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, dan Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur, mencapai dada orang dewasa. Warga pun mengungsi ke rumah sejumlah tetangga yang tidak tergenang. Banjir itu mulai merendam rumah warga sekitar pukul 23.00.
Kemarin (4/4) banjir belum sepenuhnya surut. Dengan demikian, aktivitas belajar dan mengajar di lima sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pangkur dan Kwadungan terganggu. Pihak sekolah terpaksa memulangkan anak didiknya lebih awal.
Tingginya genangan dan luasnya dampak banjir kali ini membuat Pemkab Ngawi pusing. Salah satu opsi yang saat ini dijajaki adalah membuat embung di kawasan rawan banjir tersebut. ''Normalisasi DAS Kali Madiun jelas membutuhkan biaya yang sangat besar. Jadi, opsi yang tepat itu adalah membuat embung,'' ujar Sekda Ngawi Siswanto kemarin.
Dia menjelaskan, keberadaan embung diharapkan mampu menampung tingginya debit air yang mengalir di daerah aliran sungai (DAS) Kali Madiun pada musim penghujan. Pada musim kemarau, air embung bisa dimanfaatkan para petani untuk mengaliri sawahnya.
Menurut dia, empat kecamatan tersebut selama ini memang sering menjadi langganan banjir. Khususnya, sejumlah desa di kecamatan di DAS Kali Madiun. Sebab, lokasi permukiman memang lebih rendah ketimbang bibir sungai. ''Saat rapat di Jakarta yang lalu, sudah disampaikan upaya untuk mengantisipasi luapan DAS Bengawan Solo dan Kali Madiun. Salah satunya ya muncul opsi pembangunan embung itu,'' tuturnya.
Sementara itu, Camat Pangkur Suhastama mengungkapkan, pihaknya terjun untuk memantau banjir sejak Jumat malam. Pemantauan tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi bahwa sedikitnya 40 rumah warga di Desa Waruk Tengah terendam banjir. Pada tengah malam itu lah, warga mulai mengungsi dan mengevakuasi barang-barang berharga milik mereka.
Sejumlah desa di Kecamatan Pangkur yang terdampak banjir luapan DAS Kali Madiun tersebut meliputi Desa Waruk Tengah, Gandri, Pleset, dan Ngompro. Sementara itu, wilayah Kecamatan Kwadungan yang tergenang meliputi Desa Purwosari, Simo, Dinden, Ngemplak, dan Tirak. Di Kecamatan Ngawi, luapan DAS Kali Madiun membanjiri Desa Manguharjo. Banjir juga terjadi di Desa Kersikan, Kecamatan Geneng. (ota/dwi)
BACA JUGA: Astaga... Mengajak Anaknya, Pasutri Ini Sepakat Akhiri Hidup dengan Cara Haram
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Gula Pasir di Aceh Melonjak
Redaktur : Tim Redaksi