jpnn.com, JAKARTA - Sampah dan limbah rumah tangga masih mewarnai aliran Kali Sunter di Jakarta Utara.
Akibat sampah dan limbah, air Kali Sunter yang berada di sisi Rumah Pompa Pinang, Jalan Cipeucang 1, Lagoa, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berwarna kehitaman.
BACA JUGA: Banjir Kembali Ancam Jakarta, Turap Kali Sunter Malah Longsor
"Tapi volume (sampah)-nya kurang tahu ya," kata Operator Rumah Pompa Pinang Sudibyo yang ditemui, Selasa (20/4).
Sudibyo mengatakan tidak mengetahui kapan persisnya air di kali itu mulai berubah warna.
BACA JUGA: Julaiha Mendengar Suara Keras dari Kolam Ikan, Oalah, Ternyata...
"(Kapan tepatnya) Enggak tahu, pertama kali saya ke sini 2014 sudah hitam begitu," kata Sudibyo.
Sejak bekerja di sana, kata dia, air memang belum pernah menjadi jernih.
Hanya saja ketika laut pasang, air tidak berwarna hitam tapi agak keruh kecokelatan.
Kendati warna air masih terlihat keruh, menurut dia, anak-anak setempat masih memanfaatkan Kali untuk berenang ketika siang hari.
Dia mengatakan saat ini karena sedang bulan Ramadan, anak-anak pada siang itu tidak ada yang berenang.
"Biasa siang-siang pada berenang, tapi musiman ya. Kadang berenang kadang enggak. Susah dikasih tahu," kata Sudibyo.
Menurut seorang warga setempat, Ahmad, warna air di Kali Sunter kerap berubah seiring cuaca.
Saat hujan lebat yang menyebabkan air kali pasang, maka warna hitam akan berubah menjadi kecokelatan.
Sementara bila kondisi panas dan tidak turun hujan dalam beberapa hari, air Kali Sunter surut dan berubah warna lagi menjadi hitam.
"Tergantung cuaca saja, kalau enggak hujan-hujan, panas kayak gini ya surut, jadinya hitam. Coba semalam hujan, warna airnya jadi cokelat," kata Ahmad. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti