"Setelah melakukan studi dan proses diskusi yang panjang, Proses menyatukan dua perusahaan dengan budaya yang berbeda ini ternyata akan memerlukan waktu dan usaha yang lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya," ujar CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes kemarin. Dia mengaku dari awal sudah menyadari bahwa transaksi ini tidak bisa dikatakan mudah.
Meskipun batal, namun Fernandes menyatakan pihaknya merasa sudah mendapat pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga, terutama dalam hal mengembangkan usaha di Indonesia. "Kami tidak akan menyerah untuk melebarkan sayap di negara yang sangat potensial ini, serta melajutkan rencana IPO dari AirAsia Indonesia," tegasnya.
Menurutnya, keputusan yang telah dibuat terkait dengan Batavia Air adalah berdasarkan evaluasi secara menyeluruh dari berbagai pihak. "Kami berfikir, waktunya mungkin kurang tepat karena dapat menimbulkan banyak resiko serta dapat mempengaruhi para pemegang saham kami. Namun begitu kita berkomitmen masih tetap melanjutkan kerja sama dengan Batavia Air," tukasnya.
Komisaris Fersindo, Muhamad Riza Chalid menambahkan, sebagai perusahaan Indonesia, salah satu tujuan akuisisi tersebut sebenarnya adalah untuk menemukan solusi yang terbaik bagi semua pihak, termasuk konsumen. "Akan tetapi, dengan akuisisi ini kami merasa tidak akan dapat memenuhi tujuan tersebut. Kami akan terus mendukung penuh pertumbuhan AirAsia di Indonesia," ungkapnya.
Sedangkan Managing Director Batavia Air, Alice Tansari mengatakan, semua pihak telah bekerja keras mewujudkan transaksi ini meskipun akhirnya batal. Namun, yang paling utama untuk kedua maskapai penerbangan adalah terus menyediakan layanan dan pilihan yang terbaik untuk para pengguna jasa transportasi udara. "Kita sudah membuat perjanjian lagi yang sifatnya kerja sama," lanjutnya.
Perjanjian baru antara pihak-pihak terkait telah disusun ulang dan akan lebih memfokuskan pada kerja sama di dalam penanganan operasional di darat, distribusi, dan sistem inventaris. "Kerjasama seperti pelatihan penerbangan dalam ruangan kelas, fixed-wing, serta fasilitas pelatihan simulasi untuk meningkatkan kemampuan para pilot di Indonesia akan segera kami luncurkan," terangnya.
Perjanjian kerjasama baru ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi dan manfaat pada usaha AirAsia Indonesia dan Batavia Air seperti yang diharapkan sebelumnya dari rencana akuisisi yang telah dibatalkan. "Semua pihak berkomitmen penuh untuk memastikan kolaborasi yang baru ini akan berjalan sesuai dengan peraturan persaingan usaha yang berlaku di Indonesia," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Rawan Profit Taking
Redaktur : Tim Redaksi