JAKARTA – Maskapai penerbangan AirAsia, Selasa (25/6) mengumumkan keputusannya untuk menghentikan kerjasamanya dengan ANA Holdings Inc dalam mengoperasikan AirAsia Jepang. Kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian penghentian kerjasama, menyusul kesepakatan tentang penjualan saham milik AirAsia di AirAsia Jepang ke ANA Holding senilai JPY 2,45 miliar atau sekitar Rp 245 miliar (kurs JPY = Rp 100,-).
Selain itu, semua pesawat termasuk uang pembayaran sewa pesawat yang dipinjamkan oleh AirAsia kepada AirAsia Jepang akan dikembalikan dengan tenggat hingga 1 Nopember 2013. "AirAsia Jepang akan menyelesaikan semua pembayaran tagihan dan menghentikan penggunaan brand AirAsia serta kegiatan operasional, termasuk penggunaan nama AirAsia Jepang per tanggal 1 Nopember 2013," ujar CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/6).
Meski demikian, pengoperasian penerbangan AirAsia Jepang akan berjalan normal hingga 31 Oktober 2013. Selanjutnya setelah pengalihan saham dan pembayaran senilai yang disetujui, maka perjanjian pemegang saham, perjanjian lisensi brand, serta kontrak niaga lainnya antara pihak-pihak yang terkait akan dihentikan segera. "Saya sangat menghormati ANA sebagai maskapai lokal terkemuka di Jepang, namun kini saatnya bagi kami untuk menentukan langkah sendiri dan fokus pada keahlian kami, yaitu mengelola Low Cost Carrier (LCC)," terang dia.
Diakui Tony, walaupun terjadi masalah biaya, brand AirAsia telah dikenal di kalangan pengguna jasa transportasi udara di Jepang. Terlebih, pertumbuhan bulan Juli dan Agustus sangat kuat di seluruh negeri. Untuk itu AirAsia masih tetap optimis bisa melayani masyarakat Jepang.
"Saya tetap berfikir positif mengenai perkembangan pasar di Jepang dan percaya akan ada kesempatan besar bagi LCC untuk berhasil, seperti yang telah dibuktikan oleh AirAsia X. Kami belum menyerah dan tetap berharap dapat merubah perjalanan udara di Jepang serta kembali melayani masyarakat di sana," tandasnya.
Di samping itu, kegiatan operasional AirAsia X, afiliasi AirAsia yang melayani penerbangan jarak jauh, tidak akan terganggu dengan penghentian kerja sama ini. AirAsia X akan tetap menyediakan layanan penerbangan menuju Jepang, termasuk rute penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Tokyo (Haneda) dan Osaka (Kansai).
AirAsia Berhad melalui AirAsia Investment Ltd. selama ini telah memiliki sebanyak 25.120 voting share dan 23.880 non-voting share dengan nilai JPY 50.000 per saham, yang mewakili 49 persen saham di AirAsia Jepang. (chi/jpnn)
Selain itu, semua pesawat termasuk uang pembayaran sewa pesawat yang dipinjamkan oleh AirAsia kepada AirAsia Jepang akan dikembalikan dengan tenggat hingga 1 Nopember 2013. "AirAsia Jepang akan menyelesaikan semua pembayaran tagihan dan menghentikan penggunaan brand AirAsia serta kegiatan operasional, termasuk penggunaan nama AirAsia Jepang per tanggal 1 Nopember 2013," ujar CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/6).
Meski demikian, pengoperasian penerbangan AirAsia Jepang akan berjalan normal hingga 31 Oktober 2013. Selanjutnya setelah pengalihan saham dan pembayaran senilai yang disetujui, maka perjanjian pemegang saham, perjanjian lisensi brand, serta kontrak niaga lainnya antara pihak-pihak yang terkait akan dihentikan segera. "Saya sangat menghormati ANA sebagai maskapai lokal terkemuka di Jepang, namun kini saatnya bagi kami untuk menentukan langkah sendiri dan fokus pada keahlian kami, yaitu mengelola Low Cost Carrier (LCC)," terang dia.
Diakui Tony, walaupun terjadi masalah biaya, brand AirAsia telah dikenal di kalangan pengguna jasa transportasi udara di Jepang. Terlebih, pertumbuhan bulan Juli dan Agustus sangat kuat di seluruh negeri. Untuk itu AirAsia masih tetap optimis bisa melayani masyarakat Jepang.
"Saya tetap berfikir positif mengenai perkembangan pasar di Jepang dan percaya akan ada kesempatan besar bagi LCC untuk berhasil, seperti yang telah dibuktikan oleh AirAsia X. Kami belum menyerah dan tetap berharap dapat merubah perjalanan udara di Jepang serta kembali melayani masyarakat di sana," tandasnya.
Di samping itu, kegiatan operasional AirAsia X, afiliasi AirAsia yang melayani penerbangan jarak jauh, tidak akan terganggu dengan penghentian kerja sama ini. AirAsia X akan tetap menyediakan layanan penerbangan menuju Jepang, termasuk rute penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Tokyo (Haneda) dan Osaka (Kansai).
AirAsia Berhad melalui AirAsia Investment Ltd. selama ini telah memiliki sebanyak 25.120 voting share dan 23.880 non-voting share dengan nilai JPY 50.000 per saham, yang mewakili 49 persen saham di AirAsia Jepang. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Len Garap Sinyal Monorel Bandara Soekarno-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi