AirAsia Larang Penumpang Bawa Ponsel Galaxy Note 7

Selasa, 18 Oktober 2016 – 10:22 WIB
Galaxy Note 7. Foto: Samsung

jpnn.com - JAKARTA - Pihak manajemen maskapai penerbangan AirAsia dan Indonesia AirAsia X melarang penumpang membawa telepon pintar Samsung Galaxy Note 7 dalam seluruh penerbangannya. AirAsia menilai bahwa Galaxy Note 7 membahayakan.

Kepala Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi AirAsia Indonesia Baskoro Adiwiyono mengatakan, larangan tersebut berlaku dalam seluruh penerbangan AirAsia Indonesia dengan kode penerbangan QZ dan Indonesia AirAsia X (XT).

BACA JUGA: Telkomsel Sisir Pasar Pulau Terkecil di Maluku

"Mulai hari ini menetapkan bahwa seluruh perangkat Galaxy Note 7 sebagai barang yang tidak diperbolehkan berada di dalam semua penerbangan," katanya kemarin.

Penumpang tidak diperkenankan membawa perangkat tersebut ke dalam pesawat, di dalam tas yang dibawa ke dalam kabin, di dalam tas yang dibagasikan dan juga di dalam kargo. "Penumpang yang ditemukan membawa perangkat tersebut tidak akan diperbolehkan memasuki pesawat," katanya.

BACA JUGA: Asyik, Kapasitas Internet di Bandara Palembang Bakal Ditingkatkan

"AirAsia Indonesia dan Indonesia AirAsia X memahami kebijakan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian pihak, namun keselamatan seluruh penumpang dalam penerbangan merupakan prioritas utama kami," ucapnya.

Di Amerika Serikat, otoritas juga melarang calon penumpang yang membawa Galaxy Note 7 menaiki pesawat terbang. Kebijakan ini dibuat setelah bermunculannya kasus baterai Galaxy Note 7 meledak tiba-tiba. Larangan diumumkan langsung oleh Menteri Perhubungan Anthony Foxx dan mulai berlaku sejak Sabtu (15/10). Sebelumnya otoritas penerbangan federal AS, FAA sudah melarang gadget teranyar Samsung itu disimpan di bagasi.

BACA JUGA: Dianggap Berbahaya, Galaxy Note 7 Diharamkan Masuk Pesawat

"Kami melarang untuk membawa ponsel ini untuk semua para penumpang, keselamatan dari semua orang dalam pesawat harus menjadi prioritas," kata Foxx seperti diberitakan Reuters. "Kami mengambil langkah ini karena satu insiden kebakaran dalam pesawat akan meningkatkan risiko cedera berat dan membahayakan banyak nyawa," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, Samsung telah menarik kembali sekitar 2,5 juta ponsel pada September karena keluhan akan baterai yang meledak. Meski mereka bersikeras bahwa produk yang telah diganti tersebut sudah aman, namun muncul laporan bahwa ponsel tersebut tetap mudah terbakar.

Pihak Samsung kemudian mengatakan bahwa mereka akan menghentikan produksi Galaxy Note 7. "Bahaya kebakaran pada Note 7 yang asli dan pada Note 7 pengganti adalah resiko yang terlalu besar untuk tidak ditanggapi dengan penarikan resmi ini," terang ketua Komisi Keamanan Produk Konsumen AS Elliot Kaye. (lum/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penemuan Terbaru! Inilah Daun Ampuh Atasi Kebotakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler