Airlangga Bertemu Robert Habeck Bahas Sejumlah Isu Penting

Selasa, 18 April 2023 – 14:16 WIB
Menko Airlangga bertemu Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck bahas sejumlah isu penting. Foto: Ist.

jpnn.com - BERLIN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck di Berlin, Senin (17/4).

Pertemuan berlangsung setelah Airlangga mendampingi seluruh rangkaian kegiatan Presiden Joko Widodo di Hannover Messe 2023.

BACA JUGA: Mejeng di Hannover Messe 2023, Pupuk Indonesia Grup Perkuat Posisi sebagai Perusahaan Global

"Kami sangat senang Indonesia kembali ditunjuk sebagai partner country Hannover Messe untuk yang ketiga kalinya."

"Merupakan kehormatan pula bagi Jerman menerima Presiden Joko Widodo dan delegasi Indonesia dalam kunjungan tersebut, termasuk hasil pembicaraan Presiden RI dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz,” ujar Menteri Habeck dalam sambutannya, Senin (17/4).

BACA JUGA: Resmikan Paviliun Indonesia, Presiden Jokowi Sebut Indonesia Sebagai Land of Opportunity

Selain promosi industri unggulan Indonesia dalam menerapkan industri 4.0, telah disepakati sejumlah kesepakatan Bisnis dan Government to Business di berbagai sektor.

Seperti renewable energy pada acara Indonesia-Germany Business Summit setelah acara pembukaan Paviliun Nasional oleh Presiden Joko Widodo di pameran Hannover Messe 2023 pagi harinya, dengan estimasi kerja sama senilai US$ 2 milyar dan diharapkan akan menyerap sebanyak 80 ribu pekerja.

BACA JUGA: Buka Lapangan Kerja, Erick Thohir Bidik Kerja Sama Luar Negeri di Hannover Messe 2023

Hal ini menunjukkan hubungan dan kerja sama ekonomi yang sangat erat dan saling menguntungkan antara Indonesia-Jerman.

Menko Airlangga dan Menteri Habeck pada 11 April 2023 juga telah menandatangani kesepakatan pembentukan platform kerja sama ekonomi dan investasi secara virtual.

Kerja sama nantinya tidak hanya melibatkan kalangan pemerintah, tetapi dirancang melibatkan swasta dengan tujuan meningkatkan kerja sama sektor ekonomi dan investasi.

Joint Committee tersebut mencakup sektor yang cukup luas, yakni perdagangan, industri, investasi, lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Kemudian, energi, maritim, pariwisata, kesehatan, pendidikan vokasi dan pelatihan tenaga kerja, penelitian dan inovasi, ekosistem bisnis rintisan dan pengembangan UMKM.

Kedua menteri telah membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama termasuk upaya mempercepat penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Kemudian upaya hilirisasi industri di Indonesia, isu lingkungan dan ekonomi hijau serta transisi energi.

“Indonesia memiliki komitmen kuat di bidang lingkungan, termasuk isu berkelanjutan dan dan deforestasi."

"Namun demikian upaya penguatan tersebut jangan sampai merugikan penghidupan dari para petani kecil dan kalangan UMKM,” kata Menko Airlangga.

Sebagaimana dijelaskan Menko Airlangga, upaya Komisi Eropa yang telah meluncurkan legislasi Deforestation Free Product beberapa waktu yang lalu dinilai akan mempersulit akses pasar sejumlah komoditas Indonesia.

Seperti minyak sawit, kakao, kopi dan kayu ke Uni Eropa.

Ditegaskan bahwa produk komoditas tersebut telah diolah sesuai standar berkelanjutan yang telah diterapkan secara global.

Untuk itu Indonesia berharap Jerman dapat membantu mendorong kerja sama konkret dalam pengakuan
standar berkelanjutan yang telah diterapkan oleh Indonesia di sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan.

Seiring dengan hal tersebut Indonesia juga telah sepakat bersama-sama negara G7 serta G20 untuk mereduksi emisi gas buang.

Yakni, dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan guna mengurangi penggunaan fossil fuel, melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).

Pemanfaatan energi terbarukan diluncurkan di sela-sela KTT G20 dalam kerangka Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) antara Presiden Joko Widodo, Presiden Joe Biden dan Presiden Ursula von Der Leyen di Bali tahun lalu.

Dengan platform kerja sama yang baru disepakati, kedua menteri sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA yang akan memasuki putaran ke-14 di Brussel, Mei mendatang.

Dalam kaitan ini kedua negara juga sepakat menerapkan sikap fleksibilitas dan pragmatisme dalam perundingan untuk mencari solusi, terutama isu sustainability.

Jerman sebagai ekonomi terbesar di Eropa siap membantu percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA.

Dalam hal hilirisasi industri, khususnya pertambangan, Indonesia terbuka bagi investasi asing guna meningkatkan nilai tambah dan rantai nilai global berpedoman pada aspek berkelanjutan.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia telah menerapkan digitalisasi tata niaga atau keseimbangan komoditas pokok untuk menjaga inflasi kebutuhan pokok dasar masyarakat dan bukan
bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan importasi bahan pokok.

Sebagai tindak lanjut, kedua menteri sepakat membentuk kelompok kerja di bawah platform JEIC, salah satunya bidang energi dengan melibatkan kementerian/lembaga serta menugaskan pejabat senior kedua negara untuk membahas dan segera mengimplementasi kesepakatan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengusulkan peningkatan kerja sama pengembangan kapasitas produksi industri semikonduktor di mana perusahaan Jerman telah beroperasi sejak 1995 di Indonesia mengingat produk semikonduktor saat ini sangat penting.

Menko Airlangga juga menambahkan penguatan kerja sama pembangunan produksi panel surya di Indonesia
dengan Jerman.

Menko Airlangga didampingi sejumlah pejabat dalam negeri pada pertemuan kali ini.

Antara lain Menteri Perindustrian, Sesmenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Direktur Eropa II Kemenlu, serta Duta Besar RI untuk Jerman.

Pihak Jerman Menteri Habeck hadir bersama sejumlah pejabat senior Kementerian Ekonomi dan Aksi Iklim Federal Jerman. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Airlangga Pantau Persiapan Indonesia di Pameran Hannover Messe 2023


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler