Airlangga Dukung Produksi Electric Vehicle untuk Pacu Industri Otomotif

Jumat, 16 Februari 2024 – 22:07 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur 2023 tumbuh cukup signifikan sebesar 5,96 persen, jika dibandingkan dengan 2022 yaitu sebesar 5,14 persen.

Kemenko Perekonomian menyebut otomotif sebagai salah satu kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA: Lazada Menerima Peningkatan Belanja Produk Otomotif Sampai 3 Kali Lipat

Gaikindo mencatat pada Desember 2023 penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih tercatat sebanyak 85.284 unit. Sedangkan, secara komulatif, penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih pada 2023 sebesar 1.005.802 unit.

Penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit. Indonesia sendiri sudah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit di tahun 2023.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Industri Otomotif di Indonesia Menyerap 1,5 Juta Tenaga Kerja

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran CEO dan Pimpinan serta Direksi dari PT Chery Sales Indonesia atas peluncuran produk electric vehicle (EV) OMODA E5 di Indonesia. Jadi, mobil ini launching pertamanya di Indonesia, globally launching di Indonesia dan ini bisa menempuh jarak 430 kilometer. Rencanya produksi sampai dengan Desember kemarin ada 300 unit,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan yang dikutip, di Jakarta (16/2).

Produk EV OMODA E5 yang sudah menggunakan lokal konten (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) mencapai 40 persen.

Menko Airlangga mendorong Chery Indonesia untuk segera melakukan pendalaman struktur sebagai brand ekspor besar yang dapat menjadikan Indonesia sebagai hub/pusat produksi untuk ekspor ASEAN dan Australia, disamping untuk pasar domestik yang terus bertumbuh.

“Pasar domestik tentu harus competitive price. Kedua features dari kendaraan harus semakin modern. Salah satu kita harus mendorong EV yang harganya terjangkau bagi masyarakat,” kata Menko Airlangga.

Momentum pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia sangat didukung dengan kondisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, yang banyak digunakan sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik.

“Chery Indonesia juga dapat mempertimbangkan investasi untuk produksi baterai EV di Indonesia mengingat Indonesia saat ini akan menjadi global supply chain untuk baterai EV sebagai hasil hilirisasi, antara lain nikel, aluminium, dan tembaga,” kata Menko Airlangga.

Pemerintah juga terus mendukung percepatan implementasi KBLBB di Indonesia melalui beberapa kebijakan seperti insentif bea masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar nol persen baik dalam bentuk Utuh/Completely Built Up (CBU) dan Terurai lengkap/Completely Knocked Down (CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia.

Selain itu, Indonesia telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi yang berkelanjutan dan bersih.

“Pemerintah akan mendukung komitmen Chery Indonesia untuk berinvestasi dan meningkatkan lokal konten. Saya berharap kehadiran Chery dan OMODA E5 yang hari ini mulai diproduksi perdana di Indonesia dapat meningkatkan jumlah penggunaan mobil listrik di Indonesia dan meningkatkan daya saing dari industri otomotif,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Staf Khusus Menko Perekonomian, Chief Operating Officer of Chery Sales Indonesia, Chairman of Chery International, dan jajaran Manajemen Chery Sales Indonesia. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler