Airlangga Hartarto Diminta Berbenah Agar Golkar Tak Kehilangan Momentum

Sabtu, 22 Januari 2022 – 00:10 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin yakin elektabilitas Airlangga masih bisa naik untuk modal mencalonkan diri di Pilpres 2024. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin yakin elektabilitas Airlangga Hartarto masih bisa naik untuk modal mencalonkan diri di Pilpres 2024.

Namun, hal itu dengan syarat jika kerja-kerja kolektif kader beringin berjalan dengan baik.

BACA JUGA: Seluruh Mesin Partai Bergerak, Elektabilitas Airlangga Pasti Melonjak

"Saya rasa kerja kolektifnya belum jalan. kader Golkar masih mementingkan Pileg mereka, dibandingkan Pilpres," ujar Ujang dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat (21/1).

Menurutnya, jika kader Golkar tak kompak, maka elektabilitas Airlangga Hartarto juga tak akan mendaki.

BACA JUGA: Pakar Ekonomi Puji Gebrakan Airlangga Stabilkan Harga Minyak Goreng

"Orang-orang Golkar masih berpikirnya, mengamankan nasib sendiri saja di Pileg. Urusan Airlangga urusan sendiri lah, kira-kira begitu. Ini yang membuat elektabilitas Airlangga enggak terkatrol, enggak naik," terang Ujang.

Inisiator GMPG Sirojuddin Abas sebelumnya menyebut anggaran billboard Airlangga tembus Rp 243,15 miliar sepanjang Juli-Desember 2021. Tetapi elektabilitas Airlangga hanya 0,8 persen berdasarkan data Voxpol Center dan 0,2 persen berdasarkan data Indikator Politik Indonesia.

"Ini seharusnya disadari oleh seluruh kader partai Golkar bahwa mesin mogok tidak dapat didorong oleh billboard. Sekali masyarakat mengatakan tidak, maka sungguh bodoh jika kita paksakan," kata Sirojuddin.

Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiludin Ritonga menilai elektabilitas Airlangga sulit diselamatkan.

Dia menyebut hal itu bakal berdampak pada hilangnya momentum bagi Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Logikanya dengan jabatan seabreg, seharusnya elektabilitasnya sudah meroket. Karena itu menurut saya Golkar akan kehilangan momentum kalau tetap memaksakan Airlangga sebagai Capresnya," kata Jamil.

Jamil menyarankan Golkar mencari sosok lain sebagai Capres Golkar melalui survei internal yang kredibel. "Bukan memaksakan Airlangga" tegasnya.

"Survei harus diberikan kepada lembaga profesional yang tidak berpihak kepada Airlangga. Menurut saya, itu cara yang paling elegan untuk konflik-konflik internal," imbuh Jamil. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler