jpnn.com, JAKARTA - Wacana koalisi besar yang akan mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai ramai terdengar.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengamini lahirnya koalisi besar tersebut. Menurutnya, jika membaca pemerintahan sebelumnya atau yang saat ini sedang berjalan, maka ada kelebihan jika wacana koalisi besar tersebut benar-benar terealisasi.
BACA JUGA: Golkar Bakal Rebut Kursi Ketua DPR? Begini Kalimat Airlangga Hartarto
"Kelebihan yang dimaksud yakni stabilitas dan efektifitas putusan politik. Sehingga pemerintah dimudahkan dalam menjalankan pekerjaan pembangunan," kata Dedi, Jumat (22/3/2024).
Seperti diketahui, koalisi besar itu mencuat setelah Sekjend DPP Gerindra Ahmad Muzani yang mengungkapkannya ke publik belum lama ini.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Tepis Isu 15 Menteri Siap Mundur dari Kabinet Jokowi: Situasi Biasa-Biasa Saja
Muzani menyebut keberadaan koalisi besar sangat penting untuk menyukseskan program-program besar yang akan dijalankan Prabowo-Gibran.
Lebih lanjut, Dedi menilai sangat mungkin peluang koalisi besar itu terwujud. Namun, tentu dengan catatan dilakukan secara proporsional. Partai pengusung Prabowo-Gibran harus mendapat porsi yang sesuai dengan kinerja politik mereka, utamanya dalam hal pemenangan.
"Secara khusus Golkar (mesti mendapat porsi lebih, red), mengingat Golkar adalah partai terbesar sekaligus representasi Gibran," jelas Dedi.
Artinya, lanjut Dedi, cukup rasional jika Golkar dilibatkan dalam putusan penting koalisi besar tersebut.
Sebab, kata Dedi, Golkar bisa saja dianggap sebagai pemimpin koalisi besar karena jumlah kursi partai yang identik dengan warna kuning itu di parlemen yang terbesar dalam koalisi.
"Di luar itu, partai penantang di pilpres utamanya PKB dan Nasdem sejauh ini tidak miliki persoalan dan pertentangan dengan kelompok Prabowo-Gibran, untuk itu wacana koalisi besar cukup mudah dijalankan," papar Dedi.
Menurut Dedi, kans Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto yang menjadi ketua koalisi besar cukup banyak.
Sebab, Presiden Jokowi juga memiliki kepercayaan yang tinggi pada Airlangga Hartarto.
''Kinerja Airlangga dinilai cukup baik dalam mengawal sektor perekonomian dalam negeri jadi peluangnya cukup besar memimpin koalisibesar. Ini menandai jika Jokowi akan ada di pihak Golkar, termasuk soal penyusunan kabinet," ucap Dedi.(mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul