jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah melanjutkan program Kartu Prakerja dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2022.
Tahun depan, kata dia, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 11 triliun.
BACA JUGA: Inilah Informasi Penting untuk Peserta Program Kartu Prakerja
"Ini untuk peningkatan kemampuan atau skill pekerja, baik reskilling maupun upskilling," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 secara daring di Jakarta, Senin (16/8).
Menurut dia, Kartu Prakerja akan masuk ke dalam pos perlindungan masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp 153,7 triliun pada tahun depan.
BACA JUGA: Denni Purbasari: Kartu Prakerja Telah Dinyatakan âClean and Clearâ Oleh KPK
Airlangga memerinci, dana perlindungan masyarakat pada 2022 meliputi anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yaitu Rp 28,7 triliun, Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM senilai Rp 45,1 triliun, dan Kartu Prakerja Rp 11 triliun.
Kemudian, program jaminan kehilangan pekerjaan Rp 5,6 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) desa sebesar Rp 27,2 triliun, serta cadangan perluasan Rp 36,16 triliun.
Cadangan perluasan akan mencakup bansos tunai untuk 10 juta KPM sebesar Rp 12,02 triliun, Kartu Sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM sebesar Rp 7,1 triliun, bantuan kuota internet untuk 38,1 juta siswa dan pendidik Rp 8,1 triliun, serta cadangan perlindungan masyarakat Rp 9 triliun.
"Ada dana untuk penanganan kesehatan Rp 148,1 triliun dalam program PEN tahun 2022," tegas dia.
Oleh karena itu, Airlangga berharap dengan RAPBN 2022, pemerintah tetap bisa menjaga kesehatan masyarakat dan melindungi masyarakat dari dampak Covid-19.
"Dengan demikian, selain agar daya beli bisa tertahan juga bisa memberikan dampak berganda terhadap pertumbuhan di sektor konsumsi," kata Airlangga Hartarto. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia