Airlangga Sampaikan Seruan Presiden Agar Iran-Israel Menahan Diri

Selasa, 16 April 2024 – 13:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hasil rapat internal Presiden Jokowi dengan sejumlah menteri di Istana Negara, Selasa (16/4/2024). Foto: Supplied for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyerukan agar Iran dan Israel dapat menahan diri sehingga konflik kedua negara yang terjadi tidak berkepanjangan.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seruan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada rapat internal yang digelar di Istana Negara, Selasa (16/4).

BACA JUGA: Konflik Israel-Iran Memanas, Airlangga: Parpol Perlu Bersatu

"Pertama, tadi Pak Presiden membahas terkait yang terjadi dengan Timteng, terutama terkait Iran Israel. Pada prinsipnya menahan diri adalah hal yang sangat penting utamanya buat negara negara yang terlibat di sana," ujar Airlangga seusai mengikuti rapat internal presiden dengan sejumlah menteri.

Menurut Airlangga, konflik Iran-Israel telah mengakibatkan lonjakan harga minyak mentah dunia. Karena itu pemerintah akan mengambil sejumlah langkah penting dengan terlebih dahulu melakukan mitigasi.

BACA JUGA: Plt Ketum PPP Bergabung dengan Elite Parpol Pendukung Prabowo, Duduk Dekat Kaesang

"Dari segi ekonomi, Laut Merah dan Selat Hormuz itu menjadi penting. Selat Hormuz itu 33 ribu kapal minyak dan Laut Merah 27 ribu. Karena itu peningkatan freight cost menjadi salah satu yang harus dimitigasi," ucapnya.

Menurut Airlangga perekonomian Indonesia sejauh ini dalam keadaan yang cukup baik dengan pertumbuhan mencapai 5 persen dan inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen.

BACA JUGA: Soal Kehadiran Plt Ketum PPP di Halalbihalal Golkar, Airlangga Bicara Janji Bersama Kembali

Selain itu neraca dagang juga surplus dan cadangan devisa masih sekitar USD 136 miliar.

Meski demikian Airlangga mengakui nilai tukar dan IHSG mengalami pelemahan secara global.

Namun dibandingkan dengan sejumlah negara lain, Indonesia relatif masih aman.

"Tentu pemerintah perlu melakukan beberapa kebijakan. Antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN dan memonitor kenaikan harga logistik dan minyak," ucapnya.

Langkah lain, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap dampak depresiasi nilai tukar rupiah terhadap impor dan ekspor. Karena itu plus minusnya akan terus diperhatikan secara menyeluruh.

"Pemerintah terus melihat reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan juga memperkuat daya saing dan juga menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Kepastian kepastian ini harus dijaga," katanya.

Menurut Airlangga berbagai skenario dibahas dalam rapat internal kali ini. Tujuannya untuk menjaga agar defisit berada di rentang yang diperbolehkan undang-undang. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SE MenPAN-RB: Besok, PNS & PPPK Tak Harus Ngantor, Ini Persyaratannya


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler