Airlangga Sebut Omoda E5 Berbasis Baterai Nikel, Chery: Kami Gunakan LFP

Selasa, 06 Februari 2024 – 10:36 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri peluncuran Chery Omoda E5 di Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024). Foto: Dedi Sofian

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Chery Sales Indonesia (CSI) mengumumkan bahwa Omoda E5 yang baru saja dirilis ke publik di Indonesia menggunakan baterai dari bahan dasar litium atau Lithium Ferro Phosphate (LFP), bukan berbasis nikel.

Hal itu diungkapkan Executive Vice President PT CSI, Qu Jizong guna meluruskan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri peluncuran Chery Omoda E5 di Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).

BACA JUGA: Chery Omoda E5 Meluncur Awal Bulan Depan, Harga Bersaing

"Jadi, saat ini, baterai yang kami gunakan adalah FLP, kami sedang menyesuaikannya (beralih ke nikel) secara bertahap,” kata Qu Jizong.
kepada awak media.

Dia mengaku akan menggunakan bahan baku nikel (nickel-based) untuk baterai mobil listrik. Namun, bukan dalam waktu dekat ini.

BACA JUGA: Chery Omoda E5 Punya Fitur Vehicle to Load, Tetapi...

“Kami akan mempertimbangkan untuk menggunakan baterai berbasis nikel di jajaran produk kami berikutnya, itu lah rencana kami,” katanya.

Dia menambahkan saat pemerintah mengharuskan perusahaan harus menggunakan baterai berbasis nikel. Hal itu sebagai salah satu syarat mendapatkan insentif mobil listrik dari pemerintah.

BACA JUGA: Wow, Menko Airlangga Borong Selusin Chery Omoda E5

“Jadi, sebenarnya kami sudah memiliki rencana, untuk berikutnya, kami akan menggunakan sumber daya lokal untuk mencoba membantu pembangunan lokal, itu lah yang dibutuhkan oleh pemerintah," tuturnya.

Saat ini, Omoda E5 telah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.

Mobil asal Tiongkok itu sudah dirakit dan diproduksi secara lokal (Completely Knocked Down/CKD) di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Bekasi, Jawa Barat.

Chery Indonesia berkomitmen untuk segera meningkatkan TKDN hingga 60 persen, untuk memperbesar lokalisasi produk yang pada akhirnya dapat membantu mereka memiliki pasokan baterai lokal.

Diketahui, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia.

Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), produksi nikel di dunia diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada 2022, dan total produksi nikel Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48 persen dari total produksi nikel dunia sepanjang tahun lalu.

Sebelumnya, Menko Airlangga menghadiri acara peluncuran Chery Omoda E5. Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan menjajal langsung mobil listrik itu di sekitaran Park Hyatt.

Seusai menjajal mobil listrik itu, Airlangga pun menyebut bahwa Omoda E5 menggunakan baterai nikel.

"Kalau ini (Chery Omoda E5,red) pakai nikel," kata Menko Airlangga. (ddy/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Belum Dirilis, Chery Omoda E5 Sudah Terpesan Ratusan Unit


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler