jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pasar merespons positif upaya penanganan virus Corona (Covid-19) yang dilakukan pemerintah.
Respons positif antara lain terlihat dari nilai tukar rupiah yang terus menguat. Indeks harga saham gabungan juga yang naik, saat ini mendekati 4.950.
BACA JUGA: Rupiah Lampaui Level Psikologis, Bye Bye Dolar AS
“Nilai tukar rupiah sudah di bawah Rp 14.000 per dollar AS dan indeks harga saham yang naik menunjukkan apa yang pemerintah dan gugus tugas lakukan, berada pada jalur yang tepat," ujar Airlangga dalam siaran pers, yang diterima, Sabtu (6/6).
Airlangga mengakui, nilai tukar rupiah maupun indeks masih akan berfluktuasi. Namun, cadangan devisa di Bank Indonesia juga menunjukkan hal positif. Tercatat, mencapai US$ 130 miliar.
BACA JUGA: Jumat Berkah, Rupiah Makin Mantap Pukul Mundur Dolar AS
"Saya kira ini menunjukkan adanya kepercayaan yang kuat kepada perekonomian Indonesia,” katanya.
Airlangga lebih lanjut mengatakan, pemerintah akan terus melaksanakan dengan penuh kehati-hatian upaya untuk menciptakan masyarakat produktif dan aman.
BACA JUGA: PSBB Diperpanjang, Rupiah Bertahan Menekan Dolar AS
Selain itu, pemberian izin kepada daerah maupun sektor industri dalam menjalankan new normal, juga dilakukan secara teliti dan bertahap dengan terus memantau update kasus yang terjadi.
Airlangga juga mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang dinamakan BLC.
Di mana, hanya daerah yang statusnya berada di zona hijau dan kuning yang diperbolehkan untuk menjalankan masyarakat produktif dan aman Covid-19.
"Pemerintah pusat akan terus berupaya agar daerah yang berstatus merah dan oranye bisa berubah menjadi kuning atau hijau,” ucapnya.
Terkait kebijakan sembilan bidang industri yang diperbolehkan kembali beroperasi, Airlangga menyakini bakal kembali menggerakkan perekonomian. Dengan demikian angka pengangguran dapat ditekan serendah mungkin.
Secara terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menjelaskan sembilan sektor yang diperbolehkan kembali beroperasi.
Masing-masing pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.
Menurut Doni, sembilan sektor boleh melakukan kegiatan karena memiliki risiko ancaman Covid-19 yang rendah. Di sisi lain, menciptakan lapangan kerja yang luas dan mempunyai dampak ekonomi yang signifikan.
Pembukaan sektor-sektor ekonomi dilakukan kementerian terkait dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Diawali edukasi, sosialisasi dan simulasi secara bertahap. Protokol pelaksanaan di masing-masing sektor dibuat oleh kementerian/lembaga terkait.
“Langkah untuk memberi kesempatan kepada masyarakat melakukan kegiatan produktif, namun aman dari Covid-19 tidak lepas dari tugas konstitusi yang harus dilaksanakan pemerintah,” pungkas Doni.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang