jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan kehormatan Minister International Department Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Mr Liu Jianchao di kantor parpol berkelir kuning itu, Jakarta, Rabu (31/8).
Airlangga dalam pertemuan itu membahas penguatan kerja sama diplomatik antara Indonesia-China. Tujuannya, demi meningkatkan perekonomian di tanah air.
BACA JUGA: Warga Jabar dan Jateng Terus Suarakan Dukungan untuk Airlangga
"Di antaranya ialah sektor perikanan. Ini merupakan salah satu sektor yang penting, di mana protein di China itu lebih dari 60 persen berasal dari ikan," kata Menko Perekonomian itu dalam keterangan persnya, Rabu (31/8).
Selain kerja sama diplomatik, pertemuan Airlangga dengan Liu turut berbicara jalinan hubungan Golkar-PKC.
BACA JUGA: Dukungan untuk Airlangga Meningkat, Pengamat: Masyarakat Lihat Kinerja
Berikutnya, kata Airlangga, pertemuan dirinya dengan Liu membahas beberapa tantangan ke depan seperti ketersediaan pangan.
"Kami belajar dari China yang bisa menyediakan pangan untuk 1,4 miliar orang. Indonesia dengan 270 juta penduduk tentu harus belajar bagaimana meningkatkan produktivitas di sektor pertanian," lanjut dia.
Airlangga mengatakan dalam pertemuan dengan Liu sebenarnya membahas soal pertukaran kader.
Menurut dia, selama ini sudah ada pertukaran kader partai politik untuk belajar. Partai Golkar mengirim kadernya ke China begitu pula sebaliknya.
"Pertukaran para kader baik dari China dikirim ke Indonesia agar lebih mengetahui kebudayaan dan kultur, serta perkembangan pembangunan," ujar Airlangga.
Liu Jianchao di sisi lain mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar yang sudah menyambut dirinya di kantor berlambang Pohon Beringin itu.
Pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RRT untuk RI pada 2012-2014 itu mengaku kedatangannya ke Indonesia seperti pulang ke kampung halaman.
"Saya memiliki kesan yang baik dalam sepuluh tahun hubungan Tiongkok-Indonesia yang mengalami peningkatan yang luar biasa,” ujar dia. (ast/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan