Airlangga Ungkap Alasan KIB Belum Umumkan Nama Capres 2024

Sabtu, 22 Oktober 2022 – 08:09 WIB
Pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Foto: Dok. KIB

jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mengumumkan sosok kandidat calon presiden dan walon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan pengumuman nama Capres 2024 dari KIB hanya soal waktu.

BACA JUGA: Sindiran Jokowi untuk Petinggi KIB Berangkulan Terus Tanpa Capres

Menurut Airlangga, saat ini KIB masih fokus untuk membantu Presiden Joko Widodo menyelesaikan tugas di pemerintahan.

“KIB menghormati Bapak Presiden (Jokowi). Dan, tadi disampaikan akan ada kerikil di sepatu kalau terlalu banyak capres yang di-announce (diumumkan) sebelum waktunya," kata Airlangga.

BACA JUGA: Jokowi dan Airlangga Pakai Mimbar Berbeda saat Keduanya Pidato di HUT Golkar

Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai alasan itu adalah salah satu namun bukan satu-satunya alasan koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu belum mendeklarasikan nama capres.

“Itu salah satu, tetapi bukan satu-satunya,” tegas Emrus, Jumat (21/10/2022).

BACA JUGA: Kibarkan Gambar Firli, Nelayan di Banggai Inginkan Capres Antikorupsi

Selain alasan itu, Emrus mengungkap kemungkinan terkait ketiga partai yang belum satu suara terkait nama capres yang hendak didukung KIB dalam Pilpres 2024.

"Selain itu, menurut pandangan saya, belum ada suatu kesepakatan yang definitif antar tiga anggota koalisi," ujarnya.

Komunikolog itu juga menjelaskan proses penentuan capres oleh partai atau gabungan partai (koalisi) tentu didahului dengan berbagai kesepakatan.

“Karena sebelum itu diputuskan, banyak hal yang perlu dibicarakan. Misalnya biaya politik, kalau menang siapa dapat apa, kan begitu. Itu sudah dibicarakan di belakang panggung. Lalu kepentingan-kepentingan politik apa yang diinginkan masing-masing partai," ungkapnya.

Menurut Emrus, pembicaraan di internal KIB belum mencapai titik temu dan belum mencapai kata sepakat, sehingga KIB belum mendeklarasikan nama capres.

"Karena belum ada titik temu antara lain itu, maka tidak dideklarasikan. Nah, jadi tidak sekedar hanya ingin mensukseskan pemerintahan Pak Jokowi yang kurang dua tahun," pungkasnya.

Pengaruh Jokowi

Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Suko Widodo menyatakan sikap KIB yang menunggu Jokowi karena dua hal ini.

“Tampak dari KIB ini dalam pandangan publik, kenapa justru merujuk pada Pak Jokowi, mungkin dari aspek pengaruh, memang karena Pak Jokowi ada pengaruh dominan di masyarakat,” kata Suko.

Kemudian, KIB ingin posisi aman.

“Selain itu ini sifatnya main aman selain itu hal yang lain mereka menilai bahwa dibawah kepemimpinan Pak Jokowi ekonomi punya optimistis, dua itu kenapa KIB kemudian tetap menjadikan Pak Jokowi sebagai rujukan,“ ujar Suko.

Bicara Capres dan Cawapres, KIB sendiri belum akan terburu-buru menentukan calon. Berbagai nama yang berseliweran, belum ada keputusannya.

Menurut Suko, KIB akan menempel pada siapa saja yang memiliki peluang besar.

“Perkembangan KIB akan menempel pada siapa kandidat yang punya peluang lebih tinggi sebagai presiden. Misalnya, Pak Prabowo tinggi mungkin akan ke sana. Kalau Nasdem dengan Anies yang tinggi, mungkin akan ke sana. Begitu juga dengan PDIP, itu karakter partai yang ingin berada di zona nyaman dan aman dan meraih suara,” ungkap Suko.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler