Ajaib! Alquran Tetap Wangi Meski Ditemukan di Sungai Kotor

Jumat, 29 Juli 2016 – 16:29 WIB
Jumadi menunjukkan harta karun yang didapatnya. Foto: Radar Tarakan

jpnn.com - TARAKAN- Jumadi menemukan belasan barang antik dan disebutnya sebagai harta karun, Rabu (27/7). Warga Pasar Baru itu menemukannya ketika mencari kayu hanyut untuk tambahan menambal dinding rumah yang rusak.

Harta karunnya itu dikunci rapat-rapat di sebuah lemari kayu yang sudah rusak di bagian pintu bawahnya. Radar Tarakan mendapatkan kesempatan melihat langsung harta karun yang kini menjadi buah bibir warga Tarakan.

BACA JUGA: Yuk Ditolong! Bayi Ini Kritis, Tak Punya Uang untuk Operasi

Setelah mengambil empat kunci yang digantung menjadi satu, Jumadi pun tidak keberatan untuk menunjukkan harta karun yang ia dapatkan di Sungai Sebengkok, Tarakan.

Dari lemari kayu itu, Jumadi mengeluarkan sebuah benda panjang yang dibungkusnya dengan karung. Benda panjang yan dibalut karung itu dililitnya dengan tali rafia hijau.

BACA JUGA: Geger! Sutiyoso Terancam 9 Tahun Penjara

Pelan-pelan ia membuka lilitan tali plastik itu di depan Radar Tarakan. Di dalam bungkusan karung itu ia menyimpan dua bilah pedang dengan panjang sekitar satu meter dan sembilan keris.

Harta karun ini ditemukan Jumadi bersama dua orang kawannya, yaitu Amril Ismail dan Anwar. Amril dan Anwar juga disebutkan menemukan barang-barang serupa.

BACA JUGA: Kabar Buruk Bagi yang Ingin Buat E-KTP

Hanya saja, karena Jumadi yang lebih dulu turun mencari kayu dan pertama kali menemukan barang kuno tersebut, dia mendapatkan lebih banyak barang.

“Kemarin itu ada sekitar 16 keris kalau tidak salah. Cuma sama dia (Jumadi) dibagikan ke orang, keponakannya,” ujar Amril yang mendampingi Jumadi saat diwawancarai Radar Tarakan di rumahnya RT.2 Komplek Pasar Batu Kelurahan Sebengkok .

Selain keris dan pedang, Jumadi juga menemukan sejenis tongkat berbahan kuningan dengan patung seperti manusia ular setinggi sepuluh cm dan memiliki ekor sepanjang 30 cm.

Adapula Alquran kecil dua buah. Satu masih berbentuk utuh dan satu lagi sudah lepas menjadi lembaran-lembaran terpisah. Selain itu ada juga dua buah mangkok kecil dengan ukiran dan aksen berwarna abu yang terbuat dari perunggu.

Walaupun ditemukan di sungai yang kotor dengan sampah dan lumpur, anehnya Alquran kecil dan beberapa barang yang ditemukan Jumadi ini berbau wangi seperti kasturi.

“Saya hanya cuci pakai air dan sedikit sabun untuk menghilangkan lumpurnya. Wanginya muncul sendiri,” sebutnya

Namun ada yang spesial dan sangat dijaga oleh Jumadi, yakni telur emas. Sebuah telur berwarna kuning dengan simbol seperti tulisan Tiongkok di tengahnya. Itulah yang disebut Jumadi sebagai telur emas.

Awalnya Jumadi tidak ingin memperlihatkannya ke publik. Namun dengan pengertian dan bujukan, akhirnya pria berkumis itu mau memperlihatkan harta karun yang ditemukannya.

“Yang ini telur emas. Hanya saya yang dapat. Yang lain nggak ada begini,” imbuhnya.

Amril membenarkan bahwa Jumadi yang pertama kali menemukan harta karun ini. “Yang pertama kali menemukan dan paling banyak dia (Jumadi), lalu Anwar, baru saya terakhir. Yang saya dapat itu paling banyak keris dan giok. Kalau batu giok itu ada sekitar enam buah, warna merah dan hijau,” cerita Amril.

Sebelum menemukan harta karun ini, Amril mengaku tidak memiliki fisarat atau tanda-tanda apa pun. Namun Jumadi mengaku mata kirinya sempat ‘kedutan’ selama dua minggu sebelum penemuan. (ans/ddq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Nelayan Kalsel Dibakar, Gubernur Langsung Pimpin Patroli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler