jpnn.com - JPNN.com - Dokter yang menangani Sam Hemming sudah tidak berharap lagi. Pasien yang dirawatnya yang koma 19 hari itu otaknya dinyatakan mati.
Kepada kedua orang tuanya, medis juga meminta agar segera direlakan pergi. Biar tenang, dokter menyarankan melepaskan mesin penyangga hidup yang selama ini membantunya saat koma.
BACA JUGA: Tak Sekadar Cantik, Finalis Miss Diaspora itu Mahasiswa Terbaik
Sam kehilangan pendengarannya, mengalami patah tulang di sekujur tubuh, bahkan patah leher ketika mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Namun, Tuhan berkata lain. Di saat keluarga berkumpul bersama dokter untuk berdoa sebelum mesin itu dicabut, gadis berusia 22 tahun itu bereaksi. Jempol-jempol kakinya bergerak-gerak.
BACA JUGA: Sebut Presiden Idiot dan Gila, Pria Ini Dipenjara 9 Bulan
Dan, sekarang, meski masih harus terapi karena mengalami kerusakan otak, Sam sehat. Dia belajar berjalan dan berbicara lagi.
”Ini keajaiban. Kami sudah merelakannya. Dokter mengatakan kalau tidak ada harapan untuk sembuh,” ujar ibu Sam, Carol Hemming seperti dikutip Daily Mail.
BACA JUGA: Veto Obama soal UU Tragedi 9/11 Tak Diacuhkan Kongres AS
”Sammy mengalami luka-luka yang sangat parah. Tidak akan ada orang yang selamat dengan luka seperti yang dialami Sammy,” sambungnya.
Diceritakan Carol, Sam mengalami kecelakaan saat hendak pulang bersama kekasihnya Tom Curtis pada 20 Juli.
Mereka menghadiri makan malam bersama rekan-rekannya. Namun, di tengah perjalanan kecelakaan itu terjadi. Mobil yang dikemudian Tom terbalik.
Tom juga terluka namun tidak serius. Sementara Sam babak belur. Dokter mengatakan kalau tidak ada harapan untuk Sam kembali seperti sedia kala.
Selama 19 hari itu hidupnya bergantung penuh pada mesin. Tetapi, keajaiban terjadi.
Saat ini Sam dalam proses pemulihan. Setelah delapan pekan di rumah sakit, Sam pulang, belajar berbicara, dan rutin mengikuti terapi.
”Dia benar-benar bangkit dari kematian. Jika saat itu dia tidak menggerakan jempolnya mungkin dia tidak akan ada di sini sekarang,” kata Carol.
Ditambahkan Carol, para dokter bedah, paramedis, dan polisi melihat Sam sambil bengong.
”Otak Sammy dalam keadaan mati. Tetapi, ada bagian otak milik Sam, yang orang lain jarang berfungsi, bertumbuh dan memungkinkannya untuk berbicara dan bergerak,” terang perempuan 62 tahun itu.
Semoga lekas pulih Sam. Tetap semangat ya.(*/tia/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dai oh Dai, Melawan Angin Topan dengan Bakpao dari Suami Tercinta
Redaktur : Tim Redaksi