jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajak anak muda terlibat langsung dalam pemajuan kebudayaan. Melalui Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM), diharapkan kaum muda berusia 18-25 tahun akan mampu menjawab berbagai tantangan pemajuan kebudayaan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, KBKM menjadi salah satu tindak lanjut Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018.
BACA JUGA: Mau Ngabuburit? Ayo ke Iftar Budaya di Istiqlal
"Kegiatan kemah budaya merupakan aspirasi yang muncul dari kalangan generasi muda pada KKI 2018. Kemendikbud langsung menindaklanjuti usulan tersebut sebagai forum khusus anak muda yang memiliki tujuan bersama memajukan kebudayaan Indonesia," kata Hilmar di Jakarta, Rabu (22/5).
Dia menilai, kalangan muda bukan tidak peduli kebudayaan, justru mereka sangat aktif. Agar energi positif anak-anak muda bisa diangkat ke level yang bisa dilihat masyarakat, perlu ada forum khusus salah satunya KBKM.
BACA JUGA: 5 Kesepakatan Hasil Pertemuan Kemendikbud dan Forum Rektor PTNU
Hilmar berharap KBKM bisa menumbuhkan rasa kepemilikan dan komitmen generasi muda dalam mendukung serta melaksanakan program-program pemajuan kebudayaan. “Banyak program yang ditujukan untuk anak-anak muda, tapi diselenggarakan oleh orang tua. Acaranya pun sudah dirumuskan segala sesuatunya untuk mereka, sehingga ide tidak datang dari mereka (anak muda),” tuturnya.
BACA JUGA: Kabar Duka: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia
BACA JUGA: Didominasi Kampus Muhammadiyah, Keputusan Kemendikbud Picu Kegaduhan
Menurut Hilmar, kondisi tersebut menyebabkan tidak munculnya rasa kepemilikan generasi muda serta minimnya komitmen bahwa mereka sungguh-sungguh berada dalam sebuah proses.
KBKM akan dilaksanakan pada 21 – 25 Juli 2019 di Bumi Perkemahan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. 130 kelompok akan dipilih dari proses seleksi terbuka yang dibuka sejak 11 Mei – 11 Juni 2019. Peserta terpilih akan mengikuti diskusi dalam jaringan untuk kemudian dikerucutkan menjadi ide aplikatif. 12 kelompok dengan ide terbaik akan mendapatkan dana dukungan untuk mewujudkan idenya. Selain itu akan dipresentasikan dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2019 pada 13 – 19 Oktober di Istora Senayan
"Kegiatan ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Karena ini sebagai apresiasi pemerintah terhadap keterlibatan kaum muda untuk pemajuan kebudayaan Indonesia," tutupnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tepis Kabar Soal Impor Guru, Mendikbud Jelaskan Maksud Menteri Puan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad