Ajang Show Si Kutu-CR7

Selasa, 09 Oktober 2012 – 05:59 WIB
Lionel Messi (kiri) dan Cristiano Ronaldo. Foto: Getty Images
BARCELONA - Siapa yang lebih hebat - Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo? Jawaban atas pertanyaan itu sepertinya sesulit memilih siapa yang lebih hebat antara Pele dan Diego Maradona. Juga ketika harus membandingkan Ferrari dengan Porsche, atau mungkin The Beattles atau Elvis Presley.

El clasico di Nou Camp kemarin dini hari WIB (8/10) pun tidak menemukan jawaban atas pertanyaan di atas. Messi dan Ronaldo menunjukkan apabila tidak ada individu yang lebih unggul dalam laga yang berkesudahan 2-2 tersebut.
 
Ketika Ronaldo membuka skor pada menit ke-23, Messi tidak mau kalah dengan mencetak gol balasan delapan menit berselang. Di babak kedua, giliran si Kutu " julukan Messi " membuat gol lebih dulu via free kick pada menit ke-61.  Tapi, dibalas CR7 " sebutan Ronaldo " di menit ke-66.
 
Jose Mourinho tak bisa memihak kepada salah satu pemain. Sebagai entrenador Real, Mourinho seharusnya lebih menyanjung aksi Ronaldo. Tapi, pelatih berjuluk The Special One itu tidak bisa menutup mata dengan sepak terjang Messi.
 
"Dilarang memilih siapa pemain terbaik dunia karena Messi dan Ronaldo berasal dari planet lain. Saya menginginkan pemain saya yang memenangi Ballon d"Or (penghargaan pemain terbaik dunia, Red). Tapi, keduanya sama-sama fantastis," kata Mourinho di situs resmi klub.
 
Mourinho menambahkan apabila keberadaan Messi dan Ronaldo membuat el clasico menjadi suguhan yang menarik, mendebarkan, dan enak ditonton. "Sebagai pelatih saya sangat menikmati pertandingan. Hasil akhir tidak ditentukan sampai momen terakhir. Semua orang tentu setuju dengan saya," tuturnya.
 
Kolega Mourinho atau entrenador Barca (sebutan Barcelona) Tito Vilanova memiliki pandangan serupa. "Kedua pemain (Messi dan Ronaldo) mencoba melakukan segala sesuatu yang mereka bisa demi membantu timnya. Dan, mereka melakukannya dengan gol-gol," ungkapnya seperti dilansir di situs resmi FIFA.
 
Vilanova sempat menyebut Messi sebagai pemain yang tidak memiliki limit. Tapi, suksesor Josep Guardiola itu tidak berani mengklaim anak asuhnya lebih baik ketimbang Ronaldo. "Jika Ronaldo tidak berada di zaman yang sama dengan Messi, mungkin dia akan mendapat pengakuan lebih," jelasnya.
 
Hasil 2-2 di el clasico membuat Barca kehilangan catatan seratus persen di Primera Division musim ini. Barca memang masih memuncaki klasemen sampai jornada ketujuh dengan 19 angka. Tapi, Atletico Madrid kini membayangi dengan raihan angka sama. Sedangkan Real masih tertahan di peringkat kelima dengan selisih delapan angka.
 
"Liga ini masih panjang, masih banyak yang tersisa. Kami memang ingin memangkas jarak, tapi tak bisa. Kami berharap bisa melakukannya di pertandingan-pertandingan mendatang," kata defender Real Sergio Ramos seperti dilansir AFP.
 
"Keinginan membuat jarak 11 angka belum terealisasi. Namun, masih ada satu el clasico (di liga) lagi," sahut gelandang bertahan Barca Sergio Busquets kepada Reuters. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asean PGA Tour Ditutup di Padivalley

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler