jpnn.com - Ajii Santoso, salah seorang bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, saat ini benar-benar menikmati perannya sebagai asisten pelatih timnas U-23. Makin banyak pelajaran yang didapatkannya di skuad Garuda Muda.
MUHAMMAD AMJAD, Jakarta
BACA JUGA: Vettel Menang Delapan Seri Beruntun
DI pinggir lapangan Pelita Harapan, Tangerang, Aji Santoso terlihat berbincang-bincang dengan pelatih timnas U-23 Indonesia Rahmad Darmawan. Setelah berbincang, Aji beranjak dan mulai meletakkan cone-cone untuk skuad Garuda Muda berlatih. Dia kemudian mulai membantu Rahmad mengarahkan pemain.
Demikian tugasnya, mantan pelatih kepala timnas U-22 kualifikasi Piala Asia U-22 itu terlihat enjoy. Meski sebelumnya pelatih kepala, Aji mengaku tak ada masalah karena memang ini adalah tugas untuk negara yang harus dilakoninya.
BACA JUGA: Ujian Terakhir Buat Hart
Menjadi asisten pelatih, Aji mengaku mendapatkan banyak tambahan pelajaran dari seniornya, Rahmad Darmawan. "Yang jelas, saya mendapatkan tambahan ilmu. Beliau lebih senior daripada saya, jadi pengalamannya pasti banyak," katanya.
Menjadi bagian dari tim pelatih di timnas, menurut Aji, tidak berarti berpangku tangan dan merasa cukup dengan yang dimiliki. Dia merasa perlu terus melakukan improvement terhadap ilmu kepelatihannya.
BACA JUGA: Bantai Tunisia, Kamerun ke Brazil 2014
"Belajar tak ada hentinya. Saya juga banyak belajar dari dunia maya sehingga saya upgrade terus pengetahuan saya ini," ungkap pelatih berkumis tersebut.
Mengapa? Aji memaparkan, saat ini kesibukannya tak hanya menjadi pelatih. Dia juga segera kian sibuk dengan langkahnya mendirikan akademi sepak bola miliknya di tanah kelahirannya, Malang.
Aji Santoso International Football Academy atau disingkat Asifa nanti diharapkan menjadi pelabuhan ilmu-ilmu yang didapatkannya selama ini. Jadi, tak hanya berfokus kepada tim yang dilatihnya kelak, dia juga berbagi ilmu dan tenaga untuk pembinaan sepak bola di tanah air.
Ya, dari ilmu yang dipelajarinya, Aji sudah menerjemahkannya dalam program-program yang akan dipersiapkan untuk akademinya itu. Dengan demikian, program yang diberikan benar-benar maksimal, berbekal pengalamannya sebagai pemain dan pelatih klub serta timnas sejak berkarir di sepak bola pada 1987.
Apa yang akan dibuat berbeda olehnya? Aji menyebutkan, bukan hanya program latihan teknik, taktik, maupun strategi yang diberikan. Juga ada pelajaran untuk meningkatkan skill komunikasi pemain dan attitude (sikap).
"Target kami tak hanya menyuplai pemain ke klub lokal, tapi juga ingin mencetak pemain untuk internasional. Karena itu, kami berikan pelajaran tambahan bahasa Inggris," terangnya. "Untuk mental dan emosi, kami juga berikan pelajaran mengaji. Agar moral dan mental mereka terjaga," tambah pelatih 43 tahun yang juga mantan kapten timnas senior dan Persebaya Surabaya tersebut.
Meski demikian, Aji dalam sebulan ke depan tak membagi dulu konsentrasinya. Sebab, ajang SEA Games sudah berada di depan mata. Dia ingin berkonsentrasi membantu Rahmad untuk memaksimalkan performa Kurnia Meiga dkk.
Aji ingin target medali emas yang dibebankan bisa terpenuhi. Sekaligus membayar kegagalan timnas U-23 pada SEA Games 2011 karena hanya meraih perak setelah ditaklukkan Malaysia di partai puncak melalui adu penalti.(c9/ko)
Biodata
Nama: Aji Santoso
Lahir: Malang, 6 April 1970
Prestasi Tertinggi sebagai Pemain:
- Emas SEA Games 1991
- Juara Liga Indonesia 1997 (Persebaya Surabaya)
- Juara Liga Indonesia 2000 (PSM Makassar)
Prestasi Tertinggi sebagai Pelatih
- Medali emas PON Kaltim 2008 (tim Jatim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djibril Buru Gelar Top Skor
Redaktur : Tim Redaksi