jpnn.com - LAMONGAN – Sudah dua laga Persela Lamongan di bawah besutan Aji Santoso.
Pada laga terakhir Sabtu (1/10) lalu, Aji bahkan harus merasakan pil pahit pertamanya bersama tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu setelah takluk dengan skor telak 5-0 atas Persipura Jayapura.
BACA JUGA: Kenapa PSSI Cetak Tiket Indonesia vs Vietnam Cuma Sebegini?
Kekalahan tersebut, merupakan kekalahan paling telak yang diterima Persela musim ini.
Sebelumnya Persela juga pernah kalah dengan skor telak 4-0 atas Semen Padang (28/5).
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Vietnam, Ini Harga Tiketnya
Namun kala itu Persela masih ditangani oleh caretaker, Didik Ludiyanto.
Kekalahan dengan skor telak atas Persipura tersebut, juga mengulang cerita kelam Aji sebagai seorang pelatih.
BACA JUGA: Lemkari-Amura Kolaborasi Gelar Kejuaraan Karate Internasional
Bisa dikatakan, Aji sudah terbiasa merasakan kekalahan telak bersama tim yang diasuhnya.
Dimulai saat menjadi careteker timnas senior di kualifikasi Piala Dunia 2014, kemudian menjadi pelatih timnas U-23 di Asian Games 2014, Pra Piala Asia, dan Sea Games 2015, hingga menangani Persela di ajang TSC tahun ini.
“Saya kira tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk merubah tim ini. Karena tim ini perlu banyak pembenahan,” ujar Aji, seperti diberitakan Jawa Pos.
Aji yang baru didatangkan manajemen Persela awal September lalu juga mengatakan, jika dalam pertandingan lawan Persipura kemarin pun sejatinya anak asuhnya sudah bermain dengan rapi dan sesuai instruksinya.
Hanya saja, faktor mental lah yang menurut mantan pemain Arema dan Persebaya itu yang membuat timnya harus kebobolan banyak gol dalam laga di Stadion Mandala, Sabtu lalu.
“Kita sudah main sabar dan rapat. Buktinya babak pertama kita bisa tahan lawan. Tapi karena gol-gol cepat di babak kedua, mental anak-anak langsung down,” tuturnya lagi.
Tim manajemen Persela, melalui manajernya, Yunan Ahmadi mengatakan tidak mempermasalahkan latar belakang catatan Aji yang sering mengalami kekalahan telak saat menangani sebuah tim. Termasuk saat Persela kalah lima gol tanpa balas atas Persipura Sabtu lalu.
Menurut Yunan, Aji memang masih perlu waktu untuk mencari bentuk baku dari permainan tim Persela yang baru dipimpinnya dalam dua laga.
“Kinerja Aji sejauh ini baik. Cuma dia kan baru bergabung, dan dia banyak rekrut pemain baru. Sehingga perlu proses meracik dan meramu pemain,” ujar Yunan.
Menurut Yunan, tugas Aji untuk membenahi Persela memang berat. Namun Yunan juga mengatakan jika tim manajemen masih memberikan kepercayaan penuh kepada Aji agar bisa mengangkat performa Persela musim ini.
“Intinya Aji memang masih perlu banyak waktu lah untuk bisa membenahi dan melakukan perubahan di Persela,” sambung Yunan. (raz/sam/jpnn)
Sebagai pelatih, Aji Santoso terbilang memiliki tren negatif yang cukup unik. Pelatih kelahiran Kepanjen, Malang itu bisa dibilang memiliki spesialisasi kalah telak saat menangani sebuah tim.
Sebelum kalah telak atas Persipura (1/10), Aji juga sudah sering merasakan kekalahan dengan skor telak, kebanyakan adalah saat dia menukangi timnas U-23.
1. Kualifikasi PD (29/2/2012), Indonesia vs Bahrain = 0 – 10
2. Asian Games (22/9/2014), Indonesia U-23 vs Thailand = 0 – 6
3. Asian Games (26/9/2014), Indonesia U-23 vs Korut = 1 – 4
4. Pra-Piala Asia U-23 (31/5/2015), Indonesia U-23 vs Korsel = 0 – 4
5. Sea Games (13/6/2015), Indonesia U-23 vs Thailand = 0 – 5
6. Sea Games (15/6/2015), Indonesia U-23 vs Vietnam = 0 – 5
7. TSC 2016 (1/10/2016), Persela vs Persipura = 0 – 5
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bungkam Serdadu Tridatu, Kandang Kabau Sirah Kembali Angker
Redaktur : Tim Redaksi