Hal itu dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di
Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (08/09).Menurutnya pengajuan asumsi lifting untuk gas batubara sangat penting, mengingat kedua bahan bakar ini sangat menjanjikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak.
"Pengajuan asumsi lifting dan batu bara sangat penting mengingat secara ekuivalen minyak produksi gas dan batubara sangat menjanjikan
sebagai energi alternatif bahan bakar minyak," katanya.
Pemerintah mengajukan lifting gas sebesar 2,7 BBTU (Billion British Termal Unit) atau setara 1,4 juta barel per hariSedangkan untuk batu bara pemerintah mengajukan produksi batubara 250 juta ton atau setara 2,9 juta barel per hari.
Purnomo juga mengatakan, saat ini energi nasional dalam tahap transisi sebelum berpindah ke energi alternatif
BACA JUGA: KPR Mandiri Tembus Rp10,90 T
Peranan minyak sebagai bahan bakar utama akan diganti dengan bahan bakar gas dan batu bara, oleh karena itu perlu mempertimbangkan untuk memasukkan asumsi gas dan batubara dalam APBN.Pemerintah juga berencana menambah kebutuhan gas dalam negeri
Purnomo memprediksikan produksi minyak bumi akan terus mengalami gejala penurunan pada tahun 2017.
"Kedepannya energi alternatif gas alam cair dari batubara
BACA JUGA: Penurunan Harga Minyak Tekan Defisit APNB
Sedangkan pemanfaatan energi terbarukan masih dalam proses," kata Purnomo.Menurutnya, produksi gas bumi masih menjanjikan dari yang ada saat ini
BACA JUGA: Korporat Berlomba Gelar Mudik Gratis
(wid)BACA ARTIKEL LAINNYA... Agustus, Penjualan Mobil Masih Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi