Akademisi Meragukan Independensi Dewan Etik Persepi

Senin, 11 November 2024 – 11:21 WIB
Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Karim Suryadi menyoroti polemik yang dilakukan oleh Persepi. Foto: Tangkapan layar website Persepi

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Karim Suryadi menyoroti polemik yang dilakukan oleh Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Karim mengaku aneh karena anggota dewan etik juga merupakan pemilik lembaga survei, misalnya Saiful Mujani.

BACA JUGA: Dewan Etik Persepi Dinilai Tak Jujur soal Survei Poltracking dan LSI

“Yang menjadi pertanyaan saya bagaimana tingkat independensi dan obyektifitas dewan etik. Apakah dewan etik keanggotannya itu terbebas dari kepentingan lembaga survei atau tidak?," ujar Prof Karim, Senin (11/11).

Seperti diketahui Saiful Mujani adalah pendiri LSI dan pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada tahun 2005 hingga 2007. Kemudian di tahun 2011, Saiful Mujani mendirikan lembaga survei dan konsultasi politik yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

BACA JUGA: Persepi Lindungi Skandal Data LSI, Dewan Etik Tidak Jujur

Karen itu, Karim meragukan netralitas dari Dewan Etik Persepi. Pasalnya tidak menutup kemungkinan adanya konflik kepentingan dari anggora Persepo tersebut.

Apalagi telah beredar luas group chat WhatsApp, Persepi yang dimotori oleh Saiful Mujani menargetkan hasil survei Poltracking Indonesia yang berbeda dari LSI di Pilkada Jakarta.

"Jadi, publik bertanya-tanya, apakah murni ingin menegakan etik atau jangan-jangan rebutan kavling, rebutan lahan. Itu yang tidak baik," ujar Karim.

Saiful Mujani sendiri telah membenarkan dirinya yang mengirimkan chat tersebut di grup chat Persepi.

“Ya, saya yang chat,” ujar Saiful Mujani saat dikonfirmasi.

Di dalam grup chat tersebut Saiful Mujani menuliskan.

“Rilis Poltracking dipercepat, kita lihat hasilnya apa beda signifikan dengan LSI. Mohon Sekretariat inventarisir agar lembaga survei enggak ngebingungin masyarakat dan konsumen,” tulis Saiful Mujani.

Kemudian, ditulis lagi, “Bocorannya sudah beredar kan, 51,6 dan 36,4. Kalau benar, kita adili. Sudah lama Persepi enggak memecat anggotanya”.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler