jpnn.com - JAKARTA - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Andrinof Chaniago menyatakan kaget dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa masalah kemacetan tanyakan ke Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
"Saya kaget juga mendengar pernyataan SBY bahwa soal kemacetan di Kota Jakarta tanyakan ke Jokowi," kata Andrinof, menjawab pertanyaan wartawan, di gedung lobi gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (6/11).
BACA JUGA: Buat Zona Khusus Wisatawan di Pelabuhan
Terlepas dari apa yang melatarbelakangi SBY menyatakan itu, menurut Andrinof pernyataan tersebut memperlihatkan SBY tidak lagi berfikir holistik dan komprehensif.
"Itu bukti Susilo Bambang Yudhoyono tidak lagi holistik dan komprehensif dalam cara berpikirnya," tegas Andrinof.
BACA JUGA: Pembahasan UMK Masih Alot
Dijelaskannya, secara kewilayahan, masalah kemacetan di DKI Jakarta pastilah itu urusan dan tanggung jawab Jokowi. "Tapi kemacetan itu sudah antar-provinsi yang dengan sendirinya juga menjadi urusan pemerintah pusat untuk mencarikan jalan keluarnya," ujar Andrinof.
Lebih lanjut Andrinof menilai SBY akhir-akhir ini sepertinya kehilangan kontrol dalam berbicara. "Dulu pernyataan SBY selalu logis dan kuat. Sekarang tidak logis dan tidak substansif," kata Andrinof.
BACA JUGA: Pasar Seni Jakarta Sedot 10 Ribu Pengunjung
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Andrinof menduga mungkin ini karena ada kerisauan tersendiri dalam diri SBY menghadapi Pemilu 2014.
"Mungkin SBY lagi risau melihat beban partainya yang semakin berat sebagai akibat ketidakpuasan masyarakat yang semakin nampak atau itu hanya sebagai senda-gurau saja. Tapi kalau itu tema senda-guraunya, menurut saya itu juga salah," imbuh Andrinof Chaniago. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tantang Buruh, Tak Mau Ubah Penetapan UMP
Redaktur : Tim Redaksi