jpnn.com - JAKARTA -- Polemik pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang berbeda pendapat dengan Wapres Jusuf Kalla, dianggap hal yang lumrah.
Anggota DPR Fraksi Partai Nasdem Akbar Faizal persoalan yang ada ini tidak berbahaya bagi kabinet. Menurut dia, Ramli sebagai orang yang masuk di bagian tengah awal pemerintahan, sedang mencari ritme dan pola komunikasi yang tepat.
BACA JUGA: Anggota DPR Aja Sebut Proyek Pengadaan Kasur Rp 12,45 Berlebihan
"Tentu masing-masing punya karakter. Rizal pernah di pemerintahan dan dia pengamat yang kritis. Mau tak mau tak bisa dilepaskan. Itu soal gaya (komunkasi) saja," kata Akbar saat diskusi bertajuk "Kabinet Ribet Ekonomi Mampet", di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8).
"Kesimpulan saya, Rizal Ramli hanya cari formulasi komunikasi yang tepat," kata mantan Deputi Tim Transisi Pemerintahan Jokowi-JK ini.
BACA JUGA: Ada Apa dengan DPR dan Airbus A 350?
Lebih lanjut Akbar juga mengatakan, reaksi JK atas pernyataan Ramli soal listrik 35 ribu megawatt, itu bisa diartikan sedeharna. "Pak JK hanya ingin katakan kepada Rizal Ramli 'anda Menko, saya Wapres'," ujar Akbar.
Karenanya, ia tak ingin membuat persoalan ini menjadi suatu hal yang dramatik. Akbar pun mengaku sudah menghubungi Rizal, meminta agar tensinya diturunkan karena hal ini sangat tak produktif. "Beliau (Rizal) respon baik," kata Akbar.
BACA JUGA: JK Disebut Akan Gunakan Segala Cara Usir Rizal Ramli
Ia pun mengaku sudah menghubungi JK dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Akbar, "Pak JK bilang "saya ingin memberitahuan semua pihak dan Rizal Ramli bahwa dia (Rizal) bagian pemerintahan sekarang"."
Nah, kata dia, masalah ini sudah selesai. Menurutnya, Rizal Ramli secara elegan sudah menyatakan tak akan lagi berlaku demikian. JK pun, tegas dia, tentu tak harus disalahkan. "Masalah sudah selesai," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Alasan Politisi Demokrat sebut Jokowi Salah Pilih Rizal Ramli
Redaktur : Tim Redaksi