jpnn.com - NUSA DUA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung menyatakan tidak setuju dengan pembentukan kembali dewan pembina di partai berlambang pohon beringin ini. Ketidak-setujuan tersebut menurut Akbar, telah dia sampaikan dalam rapat komisi di Munaslub Golkar.
"Sebetulnya di dalam sidang komisi saya sudah mengusulkan Dewan Pembina Partai Golkar tidak usah," kata Akbar, di sela-sela persiapan penutupan munaslub Partai Golkar, di Nusa Dua - Bali, Selasa (17/5).
BACA JUGA: Pemuda Katolik Akan Gelar Rapimnas di Solo
Dengan berbagai pertimbangan antara lain soal eksistensi DPP lanjutnya, akan lebih baik kalau digunakan lagi ke Dewan Pertimbangan. "Dewan pembina tidak beda jauh dengan dewan pertimbangan. Tapi saat itu semua menghendaki tetap dewan pembina," imbuhnya.
Setelah disetujui pembentukan kelembagaan dewan pembina ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar ini, dia juga mengusulkan agar rumusan yang menyatakan DPP wajib melaksanakan arahan dan saran dewan pembina, sebaiknya dihilangkan.
BACA JUGA: Qodari: Novanto Memang Tangguh
"Saya sudah ingatkan, kata wajib ini jangan, tidak boleh. Organisasi yang bewenang DPP. Biarkanlah mereka mengambil keputusan. Jangan wajib dilaksanakan. Itu juga ditolak," ungkap mantan Ketua DPR ini.
Menurut Akbar, mungkin hal tersebut sudah pesanan, padahal itu paradigma lama. "Di zaman saya dulu, dewan pembina jadi penasihat. Kini ganti lagi jadi dewan petimbangan," jelasnya.
BACA JUGA: AirAsia Salah Turunkan Penumpang, Humas Ditjen Imigrasi Bilang..
Ditanya, karena ketua dewan pembina sudah diisi oleh Aburizal Bakrie, berarti dirinya tak dapat posisi?, Akbar menegaskan tidak ada masalah. "Tidak ada masalah saya dapat posisi," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 47 Penumpang AirAsia yang Lolos di Bandara Ngurah Rai, Akhirnya..
Redaktur : Tim Redaksi