AKBP Darmawan Dikeroyok, Dihajar Anggota Pemuda Pancasila, Begini Kondisinya

Jumat, 26 November 2021 – 14:39 WIB
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Darmawan Karosekali yang menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang dari Ormas Pemuda Pancasila (PP), mengalami luka memar di sekujur tubuh.

AKBP Darmawan dikeroyok saat mengamankan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11) kemarin.

BACA JUGA: Geram AKBP Darmawan Dikeroyok Pemuda Pancasila, Kombes Sambodo: Ini Mau Unras Apa Perang

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan Darmawan mengalami luka memar di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul.

Selain itu, ditemukan pula luka pada bagian punggung.

BACA JUGA: Bentrokan Ormas, Satu Orang Tewas Dibacok

"Luka Hematoma (memar) akibat pukulan benda tumpul pada kepala, serta luka-luka pada punggung," kata Sambodo saat dihubungi, Jumat (26/11).

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1994 itu mengatakan Darmawan juga mengalami nyeri pada bagian pinggang akibat ditendang oleh anggota Pemuda Pancasila.

Kini, kondisi Darmawan telah membaik dan masih dalam perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Saat ini kondisi stabil, sedang dalam perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati," kata Sambodo.

Sebanyak 15 orang oknum anggota Ormas PP telah ditetapkan sebagai tersangka ihwal aksi ujuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat yang berujung ricuh.

"Kami amankan 15 orang. Sudah ditetapkan tersangka, sudah diperiksa tadi di awal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (25/11).

Perwira menengah Polri itu mengatakan hasil pemeriksaan sementara, belasan anggota PP itu ditetapkan tersangka seusai terbukti membawa senjata tajam saat aksi demo berlangsung.

Akibat aksi unjuk rasa berujung anarkistis itu, AKBP Darmawan mengalami luka serius di kepala bagian belakang. (mcr3/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler