AKBP Dicky Soal KKB yang Aniaya Ibu-ibu Pakai Parang

Kamis, 18 Februari 2021 – 23:30 WIB
Deljati Pamean (28 ), ibu rumah tangga yang menjadi korban penganiayaan oleh KKB di Distrik Bioga, Kabupaten Puncak, Papua, saat ditangani di Puskesmas Bioga. Foto: ANTARA/HO/Polres Puncak

jpnn.com, JAYAPURA - Deljati Pamean, 28, ibu rumah tangga di Kampung Yulukoma, Distrik Bioga, Kabupaten Puncak, Papua diduga menjadi korban kebrutalan Kelompok kriminal bersenjata ( KKB).

"Memang benar, pelaku diduga anggota KKB telah melakukan penganiayaan terhadap korban, namun dari kelompok mana masih dalam penyelidikan," ujar Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih, Rabu.

BACA JUGA: 8 Pasangan Bukan Muhrim Lagi Asyik Berduaan di Kamar, Tiba-tiba Digedor Polisi

Dia menjelaskan, insiden itu terjadi Selasa (16/2) sekitar pukul 13.00 WIT, saat korban berada di rumah yang juga merangkap kios atau warung yang menjual aneka kelontong bersama Hendra Tennan.

Saat itu, korban sedang melayani pembeli yang akan berbelanja di kiosnya, lalu datang tiga orang, dua di antaranya menyatakan ingin berbelanja.

BACA JUGA: Inilah Tampang Pembunuh Ibu dan Anak yang Tewas Bersimbah Darah di Bawah Tempat Tidur

Sementara seorang lainnya berada di luar, dan salah seorang rekan pelaku menanyakan keberadaan suami korban yang dijawab sedang ke pasar.

Mendengar jawaban korban, kedua orang itu langsung masuk ke dalam kios dan menganiaya korban menggunakan parang, sehingga korban berteriak minta tolong, membuat Hendra Tenan yang juga tinggal di rumah tersebut keluar.

BACA JUGA: Rebut Senjata Aparat, Tiga Anggota KKB di Sugapa Tewas Ditembak TNI

"Melihat saksi yang mengajar di SMAN 1 Bioga keluar dari kamarnya, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah kali atau sungai kecil dan membawa saksi yang terluka ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis," kata Saragih.

Mantan Kapolres Yalimo ketika ditanya tentang kondisi korban mengakui, saat ini kondisinya stabil, dan setelah mendapat perawatan diizinkan pulang.

BACA JUGA: PNS Wanita Ini Sudah Tak Tahan Lagi Jadi Korban Pemerasan, Akhirnya...

Dari keterangan saksi, terungkap ketiga orang tersebut sempat mengancam memanah Pitter Mutung yang berprofesi sebagai guru, sehingga langsung masuk dan mengunci rumahnya, kata AKBP Saragih yang dihubungi dari Jayapura.(antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler