jpnn.com, BANYUASIN - Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo mengingatkan seluruh personel agar tidak melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra institusi Polri.
Pesan penting tersebut disampaikan AKBP Ruri kepada seluruh personelnya saat apel pada Jumat (31/1).
BACA JUGA: Dukung Ketahanan Pangan, Polres Banyuasin Siapkan 211 Hektare Lahan untuk Penanaman Jagung
“Kita adalah bagian dari keluarga besar Polri. Setiap tindakan kita mencerminkan institusi ini. Jangan sampai ada pelanggaran yang membuat nama baik Polri, khususnya Polres Banyuasin tercoreng, jaga terus muruah Polri,” tegas Ruri mengingatkan.
Mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Riau itu juga meminta seluruh personel menjadikan Polres dan Polsek sebagai rumah kedua serta menumbuhkan kecintaan terhadap institusi Polri.
BACA JUGA: Ombudsman Berikan Predikat A Hijau untuk Polres Banyuasin
“Polres Banyuasin dan Polsek adalah rumah kedua kita. Di sinilah kita menghabiskan sebagian besar waktu kita, bekerja bersama, dan membangun ikatan sebagai keluarga besar. Mari kita jaga rumah ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan kebersamaan," pesan Ruri.
Di sisi lain, Ruri juga mengapresiasi capaian Polres Banyuasin yang meraih penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia dengan nilai 91,12.
BACA JUGA: Curanmor di Musala Al Anshar Banyuasin, Motor Raib saat Jemaah Salat Isya
Hal ini menempatkan Polres Banyuasin pada peringkat ke-4 provinsi.
Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Polres Banyuasin berada di peringkat ke-8.
“Penghargaan ini adalah bukti nyata dari kerja keras kita semua," ujarnya.
Ruri pun meminta agar dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi dengan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Ingat, kita adalah pelayan masyarakat,” ujar Ruri.
Selain itu, Ruri juga mengingatkan pentingnya berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas.
Dia menekankan upaya penegakan hukum harus dilakukan secara humanis, tegas, dan terukur.
“Setiap tindakan kita harus mencerminkan profesionalisme. Giat upaya paksa harus dilakukan dengan hati-hati, tegas, namun tetap mengedepankan aspek kemanusiaan,” pungkas Ruri. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Cuci Hati