jpnn.com, SURABAYA - Trem Surabaya akan mulai dibangun akhir 2018. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan Trem dengan rute Joyoboyo-Rajawali sepanjang 17 km ini nantinya tidak hanya menghubungkan pusat kegiatan saja, tetapi juga mengurangi kemacetan di Surabaya.
"Ada lebih dari 3,4 juta penduduk Surabaya membutuhkan transportasi untuk mobilitas sehari-hari. Nantinya trem ini akan menghubungkan pusat kegiatan masyarakat Surabaya, selain itu juga mengurangi kemacetan sehingga masyarakat bisa pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan nyaman," jelas Budi.
BACA JUGA: Proyek Trem Surabaya, Mulai Lakukan Marking Jalur
Lebih rinci Budi menjelaskan pembangunan trem akan berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, di antaranya Pemda Kotamadya Surabaya, PT KAI dan swasta dengan total biaya Rp 4,5 triliun.
"Sistemnya KPBU (Kerjasama Pemerintah dab Badan Usaha), jadi kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemkot Surabaya, PT KAI dan Swasta. APBN sendiri mungkin sekitar Rp 1-1,5 triliun, sisanya subsidi kolaborasi dari stakeholder," terang dia.
BACA JUGA: Proyek Trem Surabaya, Warga Khawatir Digusur
Mantan dirut AP II ini yakin pengerjaan Trem rute Joyoboyo-Rajawali akan berjalan sesuai dengan rencana.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Antusias Sambut Proyek Trem, KAI Siapkan Pembebasan Lahan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Surabaya Menagih Janji Menhub Soal Proyek Trem
Redaktur & Reporter : Yessy