Akhir Perjalanan Raja dan Ratu Begal Makassar

Jumat, 10 Februari 2017 – 10:34 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - jpnn.com -Tanpa perlawanan, Muhammad Refangga alias Angga (24) dan Ayu Lestari alias Ayu (18) ditangkap tim Resmob Polsek Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/2) tengah malam.

Pasangan suami istri (pasutri) itu dibekuk di sebuah rumah di Jalan Barombong, Desa Ujung Kassi, Kabupaten Gowa. Saat digerebek, keduanya sedang tertidur pulas. Ya, tak ada perlawanan, polisi pun membawa Angga dan Ayu ke Mapolsek Rappocini.

BACA JUGA: Ibu Mencuri, 8 Anaknya Menangis di Depan Polisi

Kamis (9/2) sekitar pukul 01.30 Wita, pasutri itu diinterogasi. Angga, warga Jalan Barombong, Desa Ujung Kassi. Sementara istrinya, Ayu beralamat di Jalan Faisal 14 Lorong 7 nomor 11. Mereka adalah Raja dan Ratu Begal Makassar, yang telah mendalangi aksi di berbagai titik.

Mereka mengakui perbuatannya saat diperiksa polisi. ”Betul, Pak. Kami suami istri,” ujar Angga yang diiyakan Ayu. Dia kemudian menyebut lokasi di mana mereka pernah beraksi. Di antaranya di Jalan Landak Baru pada hari Minggu (15/1) pukul 06.30 Wita.

BACA JUGA: Ibu-ibu Panik, Tegang, Rumah Polisi Nyaris Dibakar

Dua orang perempuan yang tengah berboncengan mengendarai sepeda motor dicegat lalu diancam pakai badik, parang dan pisau. Angga dan Ayu beraksi bersama enam orang rekannya yang lain dan masih buron.

Saat itu, kawanan begal ini berhasil merampas barang berharga milik korban. Yakni tiga tas yang berisi lima HP. Masing-masing iPphone lima warna silver, iPhone empat warna silver, dua unit HP Samsung lipat, satu HP Samsung senter dan uang tunai Rp 400 ribu.

BACA JUGA: Borgol Ditiup..Lepas, Lari..Didor Polisi

”Saya delapan orang waktu itu. Saya berboncengan dengan istriku menggunakan motor Spin warna hitam biru,” ujarnya seperti dilansir Berita Kota Makassar.

Panit 2 Polsek Rappocini Ipda Nurthajayana, mengatakan pasangan suami istri ini masih menjalani pemeriksaan. ”Enam orang rekannya sudah diketahui identitasnya dan sudah teridentifikasi. Semuanya berbocengan menggunakan motor,” ujarnya.

Iptu Nurthajayana kemudian merinci tentang pelaku lainnya. Saat beraksi, IH berboncengan dengan AL menggunakan sepeda motor Honda Beat warna oranye. NS berboncengan dengan IK mengendarai motor Mio Sporty warna putih. Lalu AN berboncengan CP memakai Suzuki Nex warna hitam.

”Ketika beraksi, Angga membawa badik. Sedangkan rekannya AN membawa parang stainless. NS membawa pisau stainless. Setelah melakukan aksinya, para pelaku kemudian bertemu di Jalan Tupai dan bersama-sama melihat barang hasil kejahatannya,” jelas Nurthajayana.

Lokasi lain yang ditempati suami ini beraksi, yakni di Jalan Veteran, dekat bundaran Pa’baeng-baeng. Ketika itu bulan Mei 2016. Mereka berhasil merampas HP Mito Android warna hitam. Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin warna hitam biru.

Bersama rekannya berinisial IM, NS, AL, IB dan AN, pasutri ini juga melakukan begal di Jalan Sultan Hasanuddin, depan Monumen Mandala Makassar. Kala itu bulan Juni 2016. HP Advan android milik korban berhasil dibawa kabur. Aksi selanjutnya pada bulan April 2016 di Jalan Kakatua, dekat Asrama Mattoangin Makassar. HP Samsung lipat milik korban berhasil dibawa kabur.

Lalu di bulan Oktober 2016. Pelaku beraksi di Jalan Cenderawasih, dekat Pasar Senggol. HP Samsung J2 warna hitam milik korban diambil paksa oleh pelaku.

Pada bulan yang sama, aksinya di Jalan Daeng Tata, dekat tempat biliar. Tersangka merampas HP Samsung Android warna hitam. Pada semua aksinya, suami istri ini mengendarai sepeda motor Suzuki Spin warna hitam biru.

Pada bulan November 2016, mereka beraksi lagi di Jalan Monginsidi Lama Makassar. Bulan Desember aksinya di Jalan Sultan Alauddin. Yang diambil dari korban adalah handphone.

”Kalau aksi terakhir, tersangka Angga melakukannya seorang diri tanpa melibatkan istrinya. Ia menggunakan sepeda motor Suzuki Spin warna hitam biru. Kasusnya masih kita kembangkan. Enam rekannya yang lain masih dalam pengejaran. Kemungkinan masih ada lokasi lain yang mereka tempati beraksi. Semuanya akan terungkap setelah enam rekannya telah kami tangkap,” kata Iptu Nurthajayana. (ish/rus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan di Makassar, Ariel Noah Dirawat di Jakarta


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler