jpnn.com, JAKARTA - Setiap satu abad sekali akan lahir manusia besar pengubah sejarah. Begitu kata para ahli sejarah. Silvio Berlusconi layak disebut sebagai manusia langka yang lahir seabad sekali untuk menciptakan sejarah. Ia mengubah sejarah politik dan sepak bola Italia secara hampir bersamaan. Tidak ada yang tahu persis, apakah Berlusconi memanfaatkan sepak bola untuk kepentingan politiknya. Atau sebaliknya, ia memanfaatkan politik untuk kepentingan bisnis sepak bolanya.
Berlusconi meninggal dunia pada Senin (12/6), dalam usia 83 tahun. Ia lebih dikenal di seluruh dunia sebagai presiden AC Milan ketimbang sebagai perdana menteri Italia. Sebagai presiden Milan, ia menciptakan sejarah. Sebagai perdana menteri Italia, ia juga menciptakan sejarah.
BACA JUGA: Eks PM Italia Silvio Berlusconi Meninggal, Pernah Bikin Pesta Bunga-Bunga dengan PSK Belia
Berlusconi menjadi perdana menteri Italia dengan masa jabatan paling lama. Rekornya hanya bisa dipatahkan oleh Benito Musollini, diktator fasis Italia yang membawa negaranya masuk dalam kancah Perang Dunia Kedua.
Berlusconi politikus yang penuh warna dan penuh trik yang terkenal licin bagai belut. Ia terjerat banyak sekali kasus hukum, mulai dari korupsi sampai perzinahan dengan gadis di bawah umur. Tetapi, ia seperti punya seribu kiat untuk selalu bisa meloloskan diri dari jerat hukum.
BACA JUGA: Kena Corona, Eks PM Italia Silvio Berlusconi Dilarikan ke Rumah Sakit
Ia mati secara politik beberapa kali, tetapi bisa bangkit lagi. Itulah sebabnya ia menasbihkan dirinya sendiri sebagai ‘’Yesus Kristus Politik’’. Di negeri yang sangat religius seperti Italia menyejajarkan diri dengan Yesus adalah kesombongan. Tetapi itulah Berslusconi, arogansinya membawanya menjadi manusia pengubah sejarah.
Ia flamboyan dan doyan bersolek. Ia menjalani oplas, operasi plastik untuk membuat wajahnya tetap tampan. Ia melakukan operasi transplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan. Ia memakai sepatu hak tinggi supaya terlihat lebih jangkung. Ia melawan tua dan menolak menyerah, meski akhirnya tidak kuasa menolak kematian.
BACA JUGA: Berlusconi
Minggu ini dunia sepak bola sedang gegap gempita memuji Pep Guardiola yang membawa Manchester City menjadi juara Champions dan meraih treble winner, memenangkan tiga piala secara bersamaan dalam setahun. Pep Guardiola dianggap sebagai pelatih jenius karena satu-satunya yang bisa membawa treble winner dengan dua klub berbeda. Setelah membawa Barcelona meraih treble winner pada 2009, tahun ini Pep membawa City meraih treble winner.
Pep lebih terkenal ketimbang pemilik Manchester City Syekh Manshur. Begitu pula Jose Mourinho yang membawa treble winner bersama Inter Milan pada 2010. Ia lebih masyhur ketimbang Massimo Moratti. Sir Alex Ferguson yang membawa Manchester United meraih treble winner pada 1999 juga jauh lebih terkenal ketimbang pemilik Manchester United.
Zinadine Zidane--yang membawa Real Madrid menjadi satu-satu klub yang menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut back to back--juga disebut sebagai pelatih jenius. Pemilik Real Florentino Peres bisa disebut sebagai jenius dalam bisnis sepak bola, tetapi ia bukan pemilik tetap Real Madrid. Peres juga belum teruji di kancah politik.
Beda dengan Berslusconi. Ia membawa Milan ke dalam masa kejayaan terbesar sepanjang sejarah. Milan menjadi raja Eropa dan membawa sepak bola Italia menuju revolusi dan menjadi episentrum sepak bola dunia pada masa jayanya.
Pada periode 1990-an, kompetisi sepak bola Seri A Italia adalah kompetisi terbaik di dunia. Semua pemain paling top dari seluruh dunia berkumpul di Italia. Ketika itu sepak bola Inggris masih primitif dengan pola hit and run. Sepak bola Jerman masih mandek dengan permainan mekanik mirip mesin diesel. Sepak bola Belanda kehilangan aura setelah era total football Rinus Michel meredup. Sepak bola Spanyol baru merayap dengan kehadiran Johan Cruyff membawa konsep total football di Barcelona.
Pada saat itu Berlusconi adalah raja sepak bola Eropa. Ia membawa revolusi sepak bola Italia dan Eropa, sekaligus membawa revolusi dalam tata cara pengelolaan sepak bola menjadi bisnis multi-miliar dolar.
AC Milan menjadi personifikasi Berlusconi yang flamboyan dan penuh daya tarik. Pelatih Milan Arrigo Sacchi menciptakan revolusi sepak bola dengan memperkenalkan pola permainan corto e stretto, pendek merapat, yang menjadikan sepak bola Italia merajai dunia. Revolusi yang sama diperkenalkan oleh Pep Guardiola sepuluh tahun kemudian ketika menemukan tiki taka, yang menjadikan Barcelona dan timnas Spanyol menjadi raja Eropa dan dunia.
Sepak bola Italia terkenal sebagai sepak bola kolot yang membosankan dengan pertahanan ketat ala grendel. Pemain belakang timnas Italia seperti Claudio Gentile terkenal di seluruh dunia bukan sebagai pemain belakang modern, tetapi sebagai tukang jagal terhadap Maradona.
Sepak bola kolot ala Italia dengan pertahanan grendel catenaccio diperkenalkan oleh Enzo Bearzot yang membawa Italia menjadi juara dunia pada 1982. Tetapi Italia dianggap merusak sepak bola dengan permainan negatif yang membosankan.
Pada awal 1980-an, Berlusconi membeli saham AC Milan dan dia membawa perubahan besar. Wajah pemain belakang tukang jagal ala Gentile berubah dengan munculnya Franco Baressi yang menjadi pemain belakang paling flamboyan dan merajai Italia dan dunia. AC Milan juga melahirkan Paulo Maldini yang dianggap sebagai pemain belakang modern terbaik dalam sejarah.
Pemain belakang sejenis Baressi termasuk manusia langka. Sejak Franz Beckenbauer dinobatkan sebagai Der Kaizer dan membawa Jerman Barat menjadi juara dunia 1974 barulah muncul generasi Baressi yang sejajar dengan Sang Kaisar.
Baressi mengawali masa kejayaan Milan sebagai raja Eropa. Berlusconi menjadi tokoh di balik sukses besar itu. Sepak bola Italia menjadi sentra dunia. Trio Belanda, Ruud Gullit, Frank Rijkard, dan Marco van Basten menjadi momok bagi semua tim lawan. Trio Jerman di Inter Milan, Lothar Matthaus, Jurgen Klinsman, dan Andreas Brehme, menyusul menjadi trio hebat yang menjadi bagian dari legenda Italia.
Berlusconi berada di balik revolusi itu. Ia menjadi kaya raya dari sepak bola dan kemudian menguasai bisnis media melalui jaringan televisinya. Dari situ Berlusconi mendirikan partai politik ‘’Forza Italia’’ Majulah Italia, yang merupakan lagu kebangsaan suporter timnas sepak bola Italia.
Bersama partai itu Berlusconi menguasai politik Italia. Ia menjadi perdana menteri yang powerful, dikagumi sekaligus dibenci. Beberapa kali jatuh ia bisa bangun lagi. Tetapi, akhirnya umur tidak bisa dilawan. Berlusconi harus menyerah, petualangannya terhenti, dan namanya tinggal menjadi sejarah. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Berlusconi Milan Kekurangan Semangat Kekeluargaan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga