JAKARTA -- PB PBSI menyambut gembira kepastian dipertandingkannya cabang bulutangkis pada SEA Games XXVII/2013 di Naypydaw, Myanmar akhir tahun ini. Kepastian itu diperoleh setelah Komite Olimpiade Indonesia dan PBSI proaktif melakukan lobi sejumlah negara kuat bulutangkis di Asia Tenggara untuk mendesak tuan rumah Myanmar mempertandingkan bulutangkis.
Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan mengapresiasi dipertandingkannya bulutangkis di ajang pesta olahraga antar bangsa se Asia Tenggara tersebut. Menteri Perdagangan ini menyambut sangat gembira dengan hasil keputusan bulutangkis bakal dimainkan di SEAG dalam pertemuan Council Member SEAG yang berlangsung di Myanmar, 28-29 Januari.
"Kami menyambut positif keputusan dipertandingkannya cabang bulutangkis di SEA Games mendatang. Ini adalah keputusan yang sangat tepat, mengingat bulutangkis adalah cabang olahraga tradisionil yang selalu dipertandingkan di kancah SEA Games sejak dulu," tutur Gita, seperti disampaikan Kasubid Humas dan Social Media PB PBSI, Ricky Soebagdja, Rabu (30/1).
Sebenarnya mengacu pada sejarah, bahkan ketika SEAG masih bernama Southeast Asian Peninsular (SEAP) Games yang pertama kali digelar tahun 1959 di Bangkok, Thailand, hingga kini, cabang bulutangkis tidak pernah absen dipertandingkan di kancah pesta olahraga antar bangsa-bangsa se Asia Tenggara. Khusus bagi kontingen Indonesia, sejak pertama kali berkiprah di SEA Games 1977 di Kuala Lumpur, cabang bulutangkis selalu menjadi tambang emas.
Pada SEA Games XXVI/2011 di Jakarta-Palembang, tim bulutangkis Indonesia meraup lima medali emas. Medali-medali emas tersebut dipersembahkan dari nomor beregu putra tunggal putra lewat Simon Santoso, ganda putra (Bona Septano/Moh. Ahsan ganda putri (Nitya Krishinda Maheswari/Anneke Feinya Agustin) dan ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir). Dua keping emas lainnya direbut Fu Mingtian asal Singapura (tunggal putri) dan Thailand (beregu putri), setelah mengandaskan Indonesia di final.
Disampaikan Gita, dengan digelarnya bulutangkis menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di SEA Games, kesempatan Indonesia untuk unjuk kekuatan di cabang tepok bulu itu sangat terbuka.
"Dengan keputusan dipertandingkannya cabang bulutangkis di SEA Games nanti tersebut, hal ini tentu akan membuat PB PBSI harus segera mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya sedini mungkin. PB PBSI tentu ingin mengulang sukses kembali dalam SEA Games mendatang," tegas Gita.
PB PBSI juga tengah fokus untuk bisa meraih keberhasilan besar lain pada tiga kejuaraan penting yang berlangsung tahun ini. Kejuaraan yang menjadi sasaran utama tersebut adalah All England di Birmingham pada 5-10 Maret, perebutan Piala Sudirman di Kuala Lumpur (19-26 Mei), dan Kejuaraan Dunia di Guangzhou (4-11 Agustus).
Sekjen PB PBSI Koesdarto Pramono menambahkan, bulutangkis sudah sepantasnya tetap dimainkan di SEA Games Myanmar. Apalagi, olahraga bulutangkis adalah cabang olahraga tradisionil bagi bangsa-bangsa di Asia. (abu/jpnn)
Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan mengapresiasi dipertandingkannya bulutangkis di ajang pesta olahraga antar bangsa se Asia Tenggara tersebut. Menteri Perdagangan ini menyambut sangat gembira dengan hasil keputusan bulutangkis bakal dimainkan di SEAG dalam pertemuan Council Member SEAG yang berlangsung di Myanmar, 28-29 Januari.
"Kami menyambut positif keputusan dipertandingkannya cabang bulutangkis di SEA Games mendatang. Ini adalah keputusan yang sangat tepat, mengingat bulutangkis adalah cabang olahraga tradisionil yang selalu dipertandingkan di kancah SEA Games sejak dulu," tutur Gita, seperti disampaikan Kasubid Humas dan Social Media PB PBSI, Ricky Soebagdja, Rabu (30/1).
Sebenarnya mengacu pada sejarah, bahkan ketika SEAG masih bernama Southeast Asian Peninsular (SEAP) Games yang pertama kali digelar tahun 1959 di Bangkok, Thailand, hingga kini, cabang bulutangkis tidak pernah absen dipertandingkan di kancah pesta olahraga antar bangsa-bangsa se Asia Tenggara. Khusus bagi kontingen Indonesia, sejak pertama kali berkiprah di SEA Games 1977 di Kuala Lumpur, cabang bulutangkis selalu menjadi tambang emas.
Pada SEA Games XXVI/2011 di Jakarta-Palembang, tim bulutangkis Indonesia meraup lima medali emas. Medali-medali emas tersebut dipersembahkan dari nomor beregu putra tunggal putra lewat Simon Santoso, ganda putra (Bona Septano/Moh. Ahsan ganda putri (Nitya Krishinda Maheswari/Anneke Feinya Agustin) dan ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir). Dua keping emas lainnya direbut Fu Mingtian asal Singapura (tunggal putri) dan Thailand (beregu putri), setelah mengandaskan Indonesia di final.
Disampaikan Gita, dengan digelarnya bulutangkis menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di SEA Games, kesempatan Indonesia untuk unjuk kekuatan di cabang tepok bulu itu sangat terbuka.
"Dengan keputusan dipertandingkannya cabang bulutangkis di SEA Games nanti tersebut, hal ini tentu akan membuat PB PBSI harus segera mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya sedini mungkin. PB PBSI tentu ingin mengulang sukses kembali dalam SEA Games mendatang," tegas Gita.
PB PBSI juga tengah fokus untuk bisa meraih keberhasilan besar lain pada tiga kejuaraan penting yang berlangsung tahun ini. Kejuaraan yang menjadi sasaran utama tersebut adalah All England di Birmingham pada 5-10 Maret, perebutan Piala Sudirman di Kuala Lumpur (19-26 Mei), dan Kejuaraan Dunia di Guangzhou (4-11 Agustus).
Sekjen PB PBSI Koesdarto Pramono menambahkan, bulutangkis sudah sepantasnya tetap dimainkan di SEA Games Myanmar. Apalagi, olahraga bulutangkis adalah cabang olahraga tradisionil bagi bangsa-bangsa di Asia. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taruhan Reputasi Ferguson
Redaktur : Tim Redaksi