jpnn.com - MATARAM – Apa jadinya jika tanggal kematian anaknya sudah diprediksi. Namun vonis ini tidak membuat putus asa Kikin. Dia tetap yakin bahwa masih ada jalan menyelamatkan anaknya.
Meski akhirnya harus mengikhlaskan almarhum Mohammad Zimmy Al Fachry pergi selama-lamanya, namun Kikin merasa perjuangannya sudah maksimal. Ia juga melihat sang anak sangat gigih untuk sembuh dari penyakit leukemia (kanker darah, red). Gambaran itu masih terekam dalam benaknya.
BACA JUGA: Kasihan Kapolda Baru Ini, Mau Sertijab Kantornya Dilalap Api
Semangat itulah yang juga membuatnya merasa tabah saat sang anak sudah tidak ada. Ia merasa banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pengalamannya itu. Kikin kini juga bergabung dengan komunitas peduli kanker, untuk menyelamatkan anak-anak dan penderita leukemia.
Kikin menyadari, merawat anak yang terkena leukemia tidak mudah. Bahkan sangat berat. Namun dalam posisi itu, orang tua harus mampu menjadi benteng, agar sang anak memiliki kekuatan untuk bisa sembuh.
BACA JUGA: Bahyuni Kena Tembak, Untung Ngantongin HP
Sebab banyak juga orang tua yang pasrah karena tidak mampu, dan membiarkan anak berjuang sendiri dalam sakit. “Padahal penyakit leukemia masih bisa disembuhkan,” katanya seperti dilansir Lombok Post (Grup JPNN).
Leukemia ini bukan penyakit yang tiba-tiba ada tapi penyakit yang dibawa sejak dalam kandungan. Meski demikian, leukemia bukan penyakit keturunan. Tapi bawaan anak sejak lahir.
BACA JUGA: KAGET! Pria yang Gantung Diri Ini Ternyata...
Bahkan setiap orang mempunyai kanker, hanya saja faktor pemicunya berbeda-beda, ketika daya tahan tubuhnya menurun maka aktiflah sel kanker itu. Hal ini dipengaruhi pola makan, makanan serba instan, semua jajanan dan minuman yang mengandung pengawet. “Itulah faktor-faktor penyebabnya,” kata Kikin.
Ia berharap orang tua tidak mudah putus asa bila anaknya terkena leukemia. Sebab pasti selalu ada jalan. Zimy juga sempat sembuh dan menjalani pengobatan dengan lancar, meski akhirnya takdir berkata lain. Artinya, harapan untuk sembuh selalu ada, sebab ia yakin Tuhan berkuasa atas segala-galanya.
Untuk menumbuhkan keyakinan ini, dukungan keluarga dan orang di sekitar sangat penting. Ia merasa beruntung punya anak yang luar biasa dan suami yang selalu mendukung, juga keluarga dan kerabat yang terus memberikan dukungan. Sehingga selama pengobatan, ia tidak pernah merasa sendiri.
“Menghadapi penyakit leukemia, dukungan orang-orang di sekitar kita sangat besar pengaruhnya untuk penyembuhan,” tutur ibu tiga anak ini.
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi anak yang meninggal karena kanker. Akses pelayanan untuk itu juga harus ada di NTB. Sebab selama ini, pengobatan harus dilakukan di luar daerah. Bagi orang yang kurang mampu akan sangat berat. Jika fasilitas kesehatan ada di daerah sendiri tentu bisa membantu.(JPG/r4/fri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perjuangan ABK Korban Sandera Hubungi Polisi Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi