jpnn.com, SURABAYA - Beginilah jadinya bila seorang istri bila menjadi penonton setia sinetron dan film India. Tanpa penyaring yang kuat, Karin, wanita berusia 30 tahun telah dibutakan dengan pemikiran yang dibentuk dari televisi.
Karin punya ambisi besar. Hendak mewujudkan dunia khayal yang tercipta dari informasi hiburan yang diterimanya melalui sinetron.
BACA JUGA: Istri Pengin Cantik Seperti Aktris India, Suami Menderita
Tanpa berpikir realistis, dia punya harapan yang tinggi. Pengin kaya dan berpola hidup seperti wanita-wanita yang ada dalam film India.
Suaminya, Donwori terpaksa banting tulang demi membahagiakan sang istri. Dia kerja keras siang malam, namun harapan itu berbeda dengan harapan Karin.
BACA JUGA: Istri Bawa Selingkuhan ke Rumah, Untung Terekam CCTV
===================================
Anggun Angkawijaya - Radar Surabaya
===================================
Inilah yang dialami oleh Karin, 30, warga Sumur Welut Surabaya. Dia begitu kepingin punya perhiasan, mobil, dan rumah.
BACA JUGA: Salah Pilih Istri, Suami Hanya Bisa Menyesal
Ibu dua anak ini pun memaksa suaminya, Donwori, 30 untuk bekerja keras mencari uang.
"Kayak yang di sinetron-sinetron itu lho. Awalnya miskin lalu ketemu orang kaya, diberi kerjaan lalu perusahaan dan langsung kaya," kata Donwori saat mengurus perceraiannya di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1 A Surabaya, Kamis (25/1).
Diakui Donwori, dia tak bisa mewujudkan keinginan istrinya itu.
"Itu kan cuma cerita. Dia gak bisa membedakan mana sinetron mana kenyataan," kata Donwori.
Maklumlah, Karin suka nonton sinetron dan film India. Tak ada kerjaan lain selain ngurusi rumah dan anak. Donwori pun tak punya duit melimpah. Dia hanya buruh pabrik.
Bayaran per bulannya cuma cukup buat makan, biaya sekolah dan membeli kebutuhan sehari hari lainnya.
"Yo nek tuku gelang siji isik iso. Tapi yo sing paling murah (Kalau beli gelang satu masuk bisa mas. Tapi yang paling murah, Red)," aku pria berperawakan langsing ini.
Keinginan Karin itu sudah sering diungkapkan kepada Donwori sekitar setahun yang lalu. Sebab, banyak tetangganya yang bisa cepat beli perhiasan atau kendaraan baru.
Sedangkan suaminya hanya punya sepeda motor butut. Pakaian pun bisa dibeli saat lebaran saja.
Karin tak ingin kalah dengan tetangganya. Saking kepinginnya, dia punya cita-cita tampil kayak penari India yang mengenakan banyak kalung dan gelang emas.
"Saya disuruh kerja siang malam. Siang kerja di pabrik, sore suruh ngojek online. Lha, dikira kuda apa?" imbuhnya.
Dikatakan Donwori, Karin selalu marah-marah kalau omongannya tidak didengarkan.
"Saya diam aja, langsung tak tinggal pergi keluar rumah," kata Donwori.
Donwori sudah sering menasehati istrinya. Kalau memang mau cepat kaya, ya harus membantu suami. Kerja halal tanpa mengabaikan tugas sebagai ibu dan suami.
“Tapi hasilnya nihil. Kalau diberitahu, dia ngambek lalu tidur," tutur Donwori.
Sampai akhirnya Karin nekat utang kepada bank perkreditan rakyat tanpa seizin Donwori. Tak heran jika Donwori marah.
“Dia malah nggak terima dan balik memarahi saya,” tutur Donwori.
Sejak pertengkaran itu, Karin pulang ke rumah orangtunya yang hanya beda RW saja. Dia mengadu ke orangtuanya, jika tak pernah dicukupi kebutuhan sehari-hari.
“Saya nggak ada pilihan lain. Ini pelajaran buat dia. Biar terbuka pikirannya. Hidup ini bukan sulapan,” ujar Donwori. (no/sb/ang/jek/JPR/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perih, Suami Lihat Istri Hohohihi dengan Bos
Redaktur : Tim Redaksi