Akom Digusur Demi Jokowi-Novanto 2019?

Rabu, 23 November 2016 – 19:34 WIB
Spanduk dukungan kepada pasangan Jokowi-Novanto untuk maju pada Pilpres 2019, yang sempat beredar beberapa bulan lalu. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Golkar mendudukkan kembali Setya Novanto di kursi ketua DPR menggantikan Ade Komaruddin (Akom) diduga berkaitan erat dengan kepentingan politik Pilpres 2019. 

Sebab, Novanto yang kini menjabat ketua umum Golkar memiliki ambisi jadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.

BACA JUGA: Makar Tidak Akan Terjadi Tanpa Dukungan Militer

Demikian penilaian pakar politik dari Universitas Indonesia (UI) Nur Iman Subono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/11). 

"Semakin jelas kalau Setnov (panggilan akrab Novanto) memiliki ambisi tertentu. Kalau ambisi dari semua pimpinan partai itu ingin menjadi orang pertama atau kedua. Masalahnya publik akan merespon secara positif atau tidak," ujarnya.

BACA JUGA: Akbar Tandjung: Pergantian Posisi Ketua DPR Jangan Sepihak

Menurut Iman, semua pimpinan partai besar punya peluang untuk maju di pemilihan presiden nanti. 

Apalagi, Golkar sejak awal menyatakan dukungan kepada Jokowi untuk maju di Pilpres 2019.

BACA JUGA: Fadli Zon: Aparat Jangan Membuat Suasana Terkesan Genting

"Ketua pimpinan partai untuk masuk pemerintahan itu sebagai hal yang wajar. Untuk itu, mereka sedang test the water, wacana itu dipromosikan untuk melihat bagaimana reaksi pasar," tandasnya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Publik Akan Selalu Ingat Papa Minta Saham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler