jpnn.com, LEBAK - Tiga kampung di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten, masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor. Jalan poros desa tersebut tertutup material longsor.
Pantauan Radar Banten di Kampung Panggeleseran, Desa Citorek Kidul, Minggu (8/12), lumpur dan material longsoran masih menutupi badan jalan.
BACA JUGA: Kabupaten Bandung Diterjang Banjir Bandang
Ketinggian tanah yang menutupi badan jalan kurang lebih 50 centimeter. Bahkan, informasi dari masyarakat dan pemerintah desa, material longsor di sepanjang jalan poros desa mencapai satu meter lebih.
Kepala Desa Citorek Kidul Narta menyatakan, banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Jumat (6/12) lalu mengakibatkan luka mendalam bagi masyarakat di Citorek Kidul. Bahkan, 400 kepala keluarga (KK) di Ciusul, 43 KK di Ciomas, dan 87 KK di Bojongmanggu masih terisolasi. Jaringan listrik ketiga kampung tersebut masih mati, sehingga sulit untuk komunikasi.
BACA JUGA: Longsor dan Banjir Bandang, Ibu-Anak Terseret
“Ada jalan alternatif dari Lebaksambada ke Bojongmanggu, namun jalan tersebut pun longsor sepanjang 700 meter,” kata Narta kepada Radar Banten, kemarin.
Sejak hari kedua bencana, pemerintah desa menggunakan tiga alat berat untuk menyingkirkan material longsor di jalan poros desa antara Kampung Cilupus dan Ciusul. Tiga alat berat tersebut milik perusahaan yang membangun jalan beton dari Citorek–Warung Banten dan satu unit alat berat milik PT Cemindo Gemilang.
Namun, dua unit alat berat milik perusahaan yang membangun jalan provinsi sudah diambil pemiliknya, karena digunakan untuk menyingkirkan longsor di jalan provinsi dari Citorek Kidul kea rah Cirotan.
“Sekarang hanya dioperasikan satu unit alat berat. Ini tentu tidak akan cukup, karena itu kita minta pemerintah daerah segera membantu menyediakan alat berat untuk menyingkirkan material longsor,” katanya. (aas)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti