jpnn.com -
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berusaha mengembangkan destinasi wisata prioritas yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah Kepulauan Seribu, Jakarta, yang menjadi salah satu destinasi unggulan tanah air.
Person in charge (PIC) Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Budi Faisal mengatakan bahwa saat ini aksesibilitas ke Kepulauan Seribu semakin mudah dan murah. ” Kini ada alternatif baru yakni melalui Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 46,” ujarnya.
BACA JUGA: Dikna Sambar 4 Gelar Miss Tourism International 2016
Budi menjelaskan, kapal dengan daya angkut maksimal 144 penumpang itu bertarif Rp 15 ribu yang sudah termasuk asuransi Rp 3 Ribu. ”Ini jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kapal motor dari Pelabuhan Muara Baru dengan tarif Rp.38,000,” katanya berpromosi.
Sementara untuk rutenya, kapal perintis itu berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa - Pulau Untung Jawa - Pulau Tidung - Pulau Kelapa, dengan durasi perjalanan selama 4 hingga 5 jam. Namun, di sepanjang perjalanan, penumpang disuguhi keindahan seluruh pulau dan laut di Kepulauan Seribu.
Hal ini jelas akan membuat para pengujung ke Kepulauan Seribu semakin hari semakin banyak yang datang. Apalagi di saat liburan Natal dan Tahun Baru 2016/2017.
”Oleh karena itu, menyambut tahun baru 2017 paket-paket wisata ke Kepulauan Seribu sudah mulai dijual dengan variasi harga dan aktivitas karena sudah ada akses pilihan menuju Kepulauan Seribu. Terutama paket-paket menghabiskan malam Tahun Baru di Pulau Bidadari dan Pulau Macan. Paket-paket tersebut sudah dijual termasuk harga Ferry dari Marina Ancol,” tuturnya.
Budi juga mengatakan, tidak semua pulau di Kepulauan Seribu menyediakan aktivitas bawah laut seperti snorkeling dan diving. Sebab, wilayah gugusan pulau di sebelah utara Jakarta itu menjadi area perlindungan terumbu karang.
”Nah, jadi bagi anda yang hobi menyelam, kegiatan tersebut lebih banyak digemari wisatawan di Pulau Sepa dan Pulau Macan. Sementara untuk aktivitas darat wisatawan menggemari kegiatan fotografi, bird watching, menikmati indahnya sunset di Pulau Rambut,” ujar Budi.
Sedangkan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono meminta agar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu meningkatkan fasilitas pendukung yang dibutuhkan wisatawan. Dengan demikian wisatawan semakin nyaman.
"Saya ingin Kepulauan Seribu tidak hanya menjadi destinasi nasional tapi wisata kelas dunia dan saya perlu cek arah pembangunan wisata Kepulauan Seribu tersebut," ujar Sumarsono.
Soni -sapaan akrabnya- juga meminta masyarakat setempat berperan aktif dalam pembangunan pariwisata. Pejabat Kementerian Dalam Negeri itu mengaku ingin mengampanyekan gerakan sadar wisata untuk mewujudkan pariwisata internasional.
"Agar pengunjung rindu kembali untuk datang. Selain itu, kalau ini dibikin gerakan sadar wisata saya yakin pariwisata akan berkembang. Kami ingin ada sebuah gerakan sadar wisata tersebut. Nanti secara langsung atau tidak langsung warga menjadi pemandu wisata di Pulau Seribu," jelasnya.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo sudah meningkatkan fasilitas penunjang pariwisata. Sudah ada 100 izin baru untuk homestay guna melayani para wisatawan yang datang.
"Nanti akan ada rencana penambahan perizinan untuk homestay yang kami akan berikan pada 100 yang sudah memenuhi syarat. Hal ini untuk memenuhi target. PAD tahun 2016 yang ditargetkan Rp 42 miliar, namun saat ini baru tercapai Rp 19 miliar. Semoga nanti tercapai di tahun 2017," ujarnya.(adv/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi