jpnn.com, SOLO - Aksi bela Palestina yang dilakukan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Jawa Tengah berlangsung dengan tertib, aman, dan damai.
Kegiatan yang mengusung tema "DSKS Bersama Palestina" itu diramaikan ratusan massa aksi yang memenuhi Jalan Slamet Riyadi, Solo, bertepatan dengan kegiatan car free day (CFD), Minggu pagi (26/11).
BACA JUGA: Para Pemimpin G20 Menyerukan Aksi Penghentian Konflik Palestina
Di lokasi, ratusan massa aksi melakukan beberapa kegiatan seperti membagikan bendera dan poster yang berisi pemahaman tentang kejadian di Palestina.
Poster yang dibagikan oleh para massa aksi salah satunya berisikan seruan dan dukungan dengan bertuliskan, "Dont Stop Talking About Palestina".
BACA JUGA: Jokowi: Dukungan Kita terhadap Palestina tidak akan Surut
"Mereka membunuh anak-anak kecil sepertiku".
"Tidak Perlu menjadi Muslim untuk Bela Palestina, Cukup kau menjadi manusia".
BACA JUGA: Perampok Alfamart Ditangkap, Salah Satu Pelaku Tak Ada yang Menyangka
Selain itu, para massa aksi juga membagikan makan gratis dan mengajak masyarakat Solo berdonasi membantu warga Palestina, serta melakukan doa bersama untuk kedamaian Indonesia dan Palestina.
Kegiatan ditutup dengan imbauan agar tetap bersatu menjaga kerukunan dan kedamaian di Indonesia.
Humas DSKS Hendro Sudarsono mengatakan kegiatan ini sengaja digelar agar seluruh masyarakat Indonesia yang juga melakukan dukungan kepada Palestina tetap menggelarnya dengan aman, tertib, dan damai.
"Sesama bangsa Indonesia harus tetap bersatu menjaga kerukunan dan kedamaian," ujarnya.
Hendro tidak ingin kejadian kelam di Bitung, Sulawesi Utara, terulang kembali.
Untuk diketahui pada Sabtu (25/11), massa aksi bela Palestina terlibat bentrok dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Bitung.
Insiden ini berawal saat salah satu ormas merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung.
Tidak lama kemudian massa aksi bela Palestina melintas di lokasi. Hingga akhirnya diduga terjadi kesalahpahaman berujung bentrokan yang membuat satu orang tewas dan dua luka-luka.
"Saya berharap kejadian di Bitung Sulut segera diselesaikan oleh pihak kepolisian. Karena berpotensi memicu timbulnya konflik sara di Indonesia," kata Hendro.
Hendro menegaskan bahwa aksi bela Palestina bukan hanya untuk umat Islam saja, tetapi, selalu mengedepankan sisi kemanusiaan.
Karena itu, dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Indonesia dari berbagai suku dan agama untuk tetap menjaga kerukunan dan kesatuan di NKRI.
"Aksi tersebut bukanlah hanya untuk umat muslim, melainkan aksi kemanusiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pentingnya ditingkatkan rasa kerukunan dan saling tolong menolong antarsesama umat di Indonesia," katanya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Pj Gubernur DKI Dijaga Ketat TNI-Polri, Ada Apa, Nih?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti