Aksi Cabul Terbongkar, Eks Bos Miramax Gugat The Times

Senin, 09 Oktober 2017 – 18:53 WIB
Harvey Weinstein. Foto: Wikimedia

jpnn.com - Kasus dugaan pelecehan seksual Harvey Weinstein sedang menjadi headline di berbagai media hiburan. Pria 65 tahun itu memang bukan sosok sembarangan di Hollywood.

Dia adalah pendiri studio film Miramax. Studio tersebut memang dibeli Disney dan tidak lagi merilis film sejak 2005. Namun, langkah Weinstein tak berhenti. Dia mendirikan perusahaan film baru bersama saudaranya, Bob Weinstein.

BACA JUGA: Asisten sampai Aktris Beken Jadi Korban Bos Hollywood Cabul

Weinstein dikenal sebagai produser sejumlah film apik. Termasuk di antaranya film terbaik Oscar 1999 Shakespeare in Love. Ayah lima anak itu bersahabat dengan sejumlah bintang kelas A seperti Meryl Streep, Nicole Kidman, Kate Hudson, sampai Gwyneth Paltrow. Dia juga dikenal sebagai donatur Partai Demokrat.

Karena itu, kasus tersebut menjadi berita besar ketika dia justru diberitakan melakukan perbuatan tak patut. Melakukan pelecehan seksual kepada banyak perempuan selama tiga dekade terakhir.

BACA JUGA: Skandal Cabul Bos Miramax Gegerkan Hollywood

Direksi TWC sudah membentuk tim investigasi khusus pada Jumat waktu setempat bersamaan dengan hari Weinstein memulai cutinya. Salah seorang anggota tim itu adalah mantan jaksa dari Unit Kriminalitas Seksual Kejaksaan New York.

”Kami meyakini bahwa sangat penting untuk mengerti kasus ini dengan benar karena tuduhan di artikel itu sangat serius,” rilis direksi TWC sebagaimana dikutip USA Today.

BACA JUGA: Begini Cara Hollywood Berkabung untuk Penembakan Las Vegas

”Kami juga ingin memastikan bahwa budaya di perusahaan kami adalah menghormati semua karyawan perempuan dan tidak akan membiarkan mereka merasakan pengalaman pelecehan atau diskriminasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Weinstein cuti untuk fokus kasus tersebut. Perusahaan akan di-handle Bob dan David Glasser, presiden perusahaan serta kepala operasional. Sementara itu, tiga di antara sembilan direksi memilih mundur dari TWC. Mereka adalah Dirk Ziff, Tim Sarnoff, dan Marc Lasry.

Keputusan itu mereka ambil menyusul kasus Weinstein yang diungkap secara besar-besaran dan eksklusif oleh The New York Times pada Kamis lalu.

Dalam surat kabar itu, ditulis setidaknya ada delapan orang yang menjadi korban. Termasuk aktris Ashley Judd dan Rose McGowan.

”Saya tahu bagaimana relasi saya dengan kolega di masa lalu yang mungkin mengakibatkan banyak yang sakit hati. Dan, saya minta maaf untuk itu,” kata Weinstein.

Saat ini Weinstein bersama pengacara bersiap menggugat The New York Times sebesar USD 50 juta. Dia membawa kasus tersebut ke pengadilan karena merasa dibohongi.

”Times tidak jujur kepada saya dan mereka sudah menulis laporan yang sembrono. Mereka bilang kalau akan mengatakan kepada kami lebih dulu cerita yang ditulis sehingga kami bisa memberikan tanggapan yang proporsional, tapi ternyata itu tidak dilakukan,” ujar Weinstein.

Menurut dia, dua reporter yang melakukan investigasi kasusnya tersebut, Jodi Kantor dan Megan Twohey, menghabiskan enam bulan untuk riset, tapi hanya memberinya waktu 24 jam untuk merespons.

”Kami sangat yakin dengan akurasi berita kami,” ucap Juru Bicara New York Times Danielle Rhoades Ha.

”Mr Weinstein bisa memberi respons sebelum tulisan itu dipublikasikan. Dan, faktanya, dalam tulisan tersebut, kami menuliskan responsnya secara utuh,” tambahnya.  (adn/c16/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Annabelle: Creation, Skenario Membosankan, Tegang Maksimal


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler