jpnn.com, INGGRIS - Menteri Olahraga Inggris dan Wali kota Manchester mengecam aksi kekerasan selama protes anti-Glazer oleh suporter Manchester United.
Aksi tersebut sebelumnya menyebabkan pertandingan Liga Premier Inggris antara klub berjuluk 'The Red Devils' melawan Liverpool terpaksa ditunda.
BACA JUGA: Shin Tae-yong Tiba di Indonesia, Sayang Enggak Bisa Langsung Turun Lapangan
Penggemar United melakukan aksi protes terhadap pemilik klub asal Amerika, keluarga Glazer.
Mereka menyerbu stadion yang ditutup untuk penggemar karena pembatasan COVID-19.
BACA JUGA: Inter Raih Scudetto, Lukaku Bakal Balik Enggak ya ke Chelsea?
Sebuah suar dilemparkan ke podium penyiar saat para penggemar melakukan invasi lapangan.
Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di luar lapangan.
BACA JUGA: Laga Babak Group Piala AFC Terpaksa Ditunda, Penyebabnya Masih Itu-itu Juga
Polisi Greater Manchester (GMP) mengatakan, dua petugas terluka dengan satu di antaranya membutuhkan perawatan rumah sakit.
Ia diserang dengan botol dan menderita luka sayatan di wajahnya.
"Gairah sepak bola semakin tinggi, tetapi ada cara untuk memprotes dan membuat suara Anda didengar tanpa menyakiti atau membahayakan orang lain," kata Nigel Huddleston, Menteri Pariwisata dan Olahraga yang dikutip Reuters pada Senin (3/5).
"Kami memahami rasa frustrasi, tetapi kekerasan oleh sebagian kecil pendukung di Old Trafford kemarin tidak bisa diterima," katanya.
Protes fans terhadap keluarga Glazer, yang telah berlangsung sejak mereka membeli klub pada 2005, telah kembali muncul sejak keterlibatan United dalam upaya menciptakan Liga Super Eropa.
Wali kota Greater Manchester Andy Burnham menyatakan dukungan untuk tujuan para pengunjuk rasa.
Namun, mengkritik aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah suporter.
"Saya sepenuhnya memahami kekhawatiran lama pendukung Manchester United tentang kepemilikan dan pembiayaan klub mereka serta jalannya sepak bola yang lebih luas," katanya.
"Penting untuk memperjelas bahwa mayoritas pendukung melakukan protes mereka secara damai. Namun, tidak ada alasan untuk tindakan minoritas yang melukai petugas polisi dan membahayakan keselamatan orang lain," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly memaklumi aksi protes para suporter sepak bola, tetapi mengecam aksi menerobos masuk ke Old Trafford.
"(Kami) tidak bisa, tidak bisa memaafkan aksi yang telah kami lihat tentang menyerbu lapangan (Old Trafford)," kata Cleverlu kepada Sky News.
"Namun, kami perlu memahami rasa frustrasi yang dialami fans tidak hanya dengan Manchester United, tetapi dengan sejumlah klub di olahraga ini." (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang