Aksi Terorisme Dinilai Lecehkan Penegak Hukum

Minggu, 20 Mei 2018 – 20:37 WIB
Penggeledahan di rumah terduga teroris. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta bertindak tegas para teroris yang telah melecehkan penegak hukum.

Menurut Sekjen Parta Berkarya Priyo Budi Santoso, aksi terorisme itu sudah meresahkan masyarakat.

BACA JUGA: Kapolres Pastikan Pemakaman Jasad Teroris Tanpa Penolakan

"Kami prihatin dengan kondisi keamanan saat ini. Banyak rakyat mulai gelisah, tidak nyaman dan ketakutan akibat aksi bom bunuh diri yang dilakukan teroris," kata Prio saat dimintai komentarnya di Jakarta.

"Pemerintah harus segera kendalikan keadaan, sebab jika tidak ditindak tegas akan memberi pengaruh pada stabilitas keamanan, ekonomi dan politik," tambahnya.

BACA JUGA: Ketua MPR Zulkifli Hasan: Bersatu, Kita Lawan Itu Teroris!

Baca juga: Densus 88 Mengintai Selama Lima Hari

Menurut politikus asal Jawa Timur itu, untuk melakukan penumpasan terhadap teroris, aparat penegak hukum tidak perlu harus menunggu selesainya UU Teroris.

BACA JUGA: Marak Teror, tak Lantas Rakyat Rindu Sosok Militer

Cukup dengan payung hukum yang ada para penegak hukum sudah dapat bertindak tegas. 

"Jangan hanya urusan karena hak asasi seorang teroris lantas mengorbankan hak asasi rakyat banyak. Pelanggar hukum harus ditindak tegas," ucapnya.

Priyo juga mendesak, pihak pemerintah harus menata ulang sistim pencegahan dini yang melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak di lini bawah untuk cencegahan diri.

Sistem pelaporan warga di setiap RT/Desa perlu dihidupkan, termasuk mendeteksi mulai dari pembuatan KTP. Di era kepemimlinan HM. Soeharto dirasakan efektif menanggulangi teroris. 

"Jika melihat amatan jaringan ini bisa saja bermukim di kontrakan, dan bahkan diduga kuat bersembunyi di institusi pemerintahan, ormas maupun partai politik," tegas Priyo

Kondisi bangsa yang lebih terbuka dengan adanya globalisasi, pemerintah bisa melakukan Litsus guna mengidentifikasi bersih atau tidaknya seseorang yang dicurigai masuk jaringan teroris. 

Sementara itu, Ketua Generasi Muda Berkarya (GMB) Raden Andreas Nandiwardhana mengatakan, pihaknya mengutuk aksi teror yang telah merenggut korban jiwa dan belasan orang luka-luka.

"Bayangkan saja, anak-anak yang tidak berdosa mengalami luka yang cukup serius akibat ledakan bom itu. Dan tentunya, tidak satupun agama di dunia memperbolehkan kekerasan,” tandas Andreas, yang juga eks wasekjen Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG-Ormas Sayap Partai Golkar). (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemakaman Jenazah Teroris, Di Sana Sini Ditolak Warga


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler