Aktivis 98 Anggap Reformasi Belum Berjalan Sesuai Harapan

Selasa, 21 Mei 2013 – 21:51 WIB
JAKARTA - Hari ini, 21 Mei 2013 tepat 15 tahun reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim orde baru. Banyak agenda reformasi yang berjalan. Bebeberapa aktivis yang aktif dalam pergerakan di awal era reformasi pun menyatakan sikap agar pemerintah segera melakukan perubahan.

Aktivis yang juga mantan Ketua Umum PB PMII, Muh Rodli Kaelani, menilai agenda reformasi seperti desentralisasi (otonomi daerah), pemberantasan korupsi, berakhirnya Dwi Fungsi TNI / Polri, dan yang lainnya belum berjalan sesuai harapan.

"Agenda reformasi belum berjalan di jalur yang semestinya dan belum menemui tanda-tanda yang meyakinkan," kata Rodli, dalam keterangan persnya, Selasa (21/5).

Karenanya, Ketua Umum PAN Muda untuk Indonesia (PANDU) ini‬‬, mengajak mengawal dan menuntaskan reformasi yang masih lambat, berbelok arah dan belum selesai itu.

Dijelaskan Rodli, kaum muda punya tanggung jawab sekaligus amanah untuk menjamin bahwa reformasi menjadi era kemajuan masa depan bangsa. "Sekaligus berada pada jalan bagi cita-cita perubahan sosial, keadilan dan kesejahteraan rakyat," paparnya.
‪‪
Mantan Sekjen Front Kota dan Aktivis Depan Forkot tahun 1998, Fauzan Alqosh, menjelaskan reformasi saat itu mahasiswa hanya bangga karena Soeharto dan orde barunya runtuh. "Tapi kita lalai mengusung agenda dan meyakinkan konsepsi baru perubahan.Sehingga roh, pusaran elit dan pengeloalaan kekuasaan negara tidak mengalami pergeseran secara signifikan," tuturnya.
‪‪
Elias Dabur, Mantan Sekjen Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), juga mengingatkan bahwa mengawal reformasi masih harus menjadi agenda utama aktivisi-aktivis, mahasiswa dan kaum muda pergerakan. "Kita dituntut oleh zaman, karena kita yang melahirkan," kata Elias. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ustaz Luthfi Senyum-Senyum Ditanya soal Darin Mumtazah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler