jpnn.com - Kasus pencubitan guru terhadap murid kini mulai menyita perhatian kalangan selebriti. Salah satunya dari aktor Ernest Prakasa. Gara-gara mengomentari kasus itu berdasarkan pendapat pribadinya, pria yang mulai terkenal lewat Stand Up Comedy itu malah di-bully netizens.
Menurut Ernest sebagai orang ayah dia juga tidak terima jika anaknya dipukul guru karena melakukan kesalahan.
BACA JUGA: Lelang Amal JKT48, Selimut Melody Laku Lumayan
“Gw gak akan pernah tampar/nyubit anak gw. Jadi kalau ada guru berani sentuh anak gw, gw seret ke polisi. Gak ada urusan,” tulis Ernest di akun twitternya.
Tulisan ini langsung menuai perhatian netizens. Banyak yang kurang setuju dengan pendapat Ernest itu. Apalagi Ernest mengaku tidak tahu pasti awal mencuatnya kasus itu sehingga sang guru diadili.
BACA JUGA: Usai Melahirkan, Jengkelin Tutup Auratnya
“Gw gak tau kronologi kasus anak itu dan enggak peduli juga. I'm just saying if it was my kid, you'll have a problem,” imbuhnya.
Ernest menyatakan, itu pendapatnya semata. Menurutnya, ada hukuman lain yang bisa dilakukan guru. Tidak harus dengan kekerasan pada siswanya.
BACA JUGA: Walt Disney Segera Produksi Wreck it Ralph 2
“"Tapi Nes, kalau anak lo bandel, gimana?" | Ya hukum aja silakan. Emang gak punya hukuman selain kontak fisik?,” kata Ernest lagi.
Ernest meminta netizens tidak tersulut dengan pendapat pribadinya. Terutama para guru yang geram pada semua tweet-nya. Ernest menyatakan pendapat itu bukan berarti dia membela siswa yang melaporkan guru Muhammad Samhudi ke polisi.
“Kenapa banyak guru yang sensi ya? Emang gw mendiskreditkan guru? Gw bilang, gw gak terima kalau guru menghukum anak gw dengan kontak fisik. Salah?,” tegasnya.
Tapi namanya juga selebriti, apa pun yang dikatakannya tetap dianggap salah oleh netizens. Para pembela guru memintanya memberi solusi atas masalah itu. Bukan malah memberi pendapat yang memperkeruh suasana.
“Solusi, solusi. Solusinya mana,” tulis netizen. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sule: Hongkong Kasarung Bukan Cuma Konyol-konyolan
Redaktur : Tim Redaksi