OSLO - Kalau saja Tom Henning Ovrebo lebih jeli dalam memimpin pertandingan, Barcelona mungkin tak akan menjadi jawara di Liga Champions musim 2008-2009. Ya, sukses Barca-julukan Barcelona-menjadi penguasa Eropa saat itu tak lepas dari andil wasit asal Norwegia itu.
Ketika memimpin laga leg kedua semifinal antara Chelsea versus Barcelona di Stamford Bridge, Ovrebo membuat beberapa keputusan yang menguntungkan Barca. Saat itu laga berkesudahan 1-1 dan Barca bisa lolos berkat gol away lantaran pada leg pertama di Nou Camp skor imbang tanpa gol.
Ovrebo sendiri baru kemarin (18/4) mengakui adanya sejumlah kesalahan yang membuat Chelsea gagal merebut tiket final. Diantaranya, pelanggaran terhadap Didier Drogba dan Florent Malouda yang seharusnya berbuah penalti buat Chelsea..
Saat itu, pemain Chelsea sempat menyerbu wasit berkepala pelontos tersebut. Namun, Ovrebo menggelengkan kepala saat pemain Chelsea meminta penalti. Dia juga menolak memberikan penalti ketika Samuel Eto"o dan Gerard Pique melakukan handball.
Gara-gara keputusan kontroversialnya, Ovrebo kembali diburu sejumlah pemain Chelsea seperti Drogba, Michael Ballack, dan Jose Bosingwa seusai pertandingan. Drogba saat itu sempat membuat pernyataan kalau kemenangan Chelsea telah dirampok Ovrebo.
Karena komentar pedasnya, Drogba terkena skors lima pertandingan. Kepada The Times, Ovrebo mengakui kalau dia memang telah merugikan Chelsea. Wasit yang sudah pensiun dari tugas internasional sejak Mei 2010 itu juga mengaku kalau dia masih menerima teror dari pendukung The Blues-julukan Chelsea.
"Saya masih menerima ancaman pembunuhan, tapi ancaman-ancaman itu langsung masuk ke tong sampah. Saya tak menganggap itu serius meski kadang-kadang saya penasaran siapa yang mengirimnya," ungkap Ovrebo.
"Kemarin (Selasa, 17/4) saya juga menerima e-mail dari suporter Chelsea dan dia bilang ingin membunuh saya dan keluarga," tambahnya.
Ovrebo menganggap kesalahan yang dilakukan saat bertugas merupakan hal yang sulit dihindari.
"Semua orang yang tahu peraturan pertandingan tahu bahwa saya harusnya memutuskan hal-hal dengan berbeda, tapi begitulah kehidupan wasit," ujarnya.
"Di lapangan saya melakukan yang terbaik. Saya tak harus meminta maaf karena kesalahan adalah bagian dari pertandingan," timpalnya.
Soal sikap pemain Chelsea yang emosional ketika dirugikan, Ovrebo menganggap hal yang wajar. "Beberapa pemain saat itu langsung emosional. Apakah saat itu saya bisa mengatasi Drogba? Saya bisa mengatasi siapa saja," tandasnya. (bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Tekuk Barca 1-0
Redaktur : Tim Redaksi