Akuisisi 2 Konsensi Batubara

Selasa, 21 Februari 2012 – 02:05 WIB

JAKARTA - United Tractors Tbk (UNTR) mengakuisisi dua konsesi tambang batubara di Kalimantan. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) sudah menuntaskan uji tuntas dua lahan itu. Manajemen bakal merampungkan transaksi itu secara bertahap. “Kami berharap dapat menyudahi akuisisi satu tambang batubara yang sudah berupa brownfield di Kalimantan Tengah,” sebut Djoko Pranoto, Direktur Utama UNTR, di Jakarta, Senin (20/2).

Lahan tambang brownfield berarti telah dilakukan tahap eksploitasi atau operasional tambang telah berproduksi. Sedangkan satu tambang lagi masih berupa greenfield atau belum dilakukan operasi tambang dan berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Jenis batubara, kata Djoko, termasuk kalori tinggi. Due duligence menunjukkan level kalori dalam kisaran mencapai 6000-6300 kcal per kilogram. “Jumlah cadangan atau batubara kedua tambang itu mencapai total 100 juta ton. Jumlah cadangan itu diharap mendukung masa eksploitasi yang berumur panjang,” ucapnya.
 
Rencana akuisisi UNTR itu merupakan agenda besar perseroan meningkatkan jumlah cadangan batubara. Induk usaha perseroan, PT Astra International Tbk (ASII) menargetkkan UNTR meningkatkan jumlah cadangan hingga 500 juta ton. Perseroan mencatat, saat ini jumlah cadangan mencapai 369 juta ton dari 6 lahan tambang yang dimiliki United Tractors maupun melalui anak usaha. Dari semua tambang, dua di antaranya telah beroperasi yaitu Prima Multi Mineral (PMM) yang dimiliki UNTR melalui anak usaha Pamapersada  Nusantara (PN) dan Tuah Turangga Agung (TTA).

Keduanya masing-masing ditarget memeroduksi sebanyak 3 juta ton dan 1,5 juta ton pada tahun ini. Sedangkan sisanya masih berupa greenfield dan dalam tahap persiapan penambangan. Manajemen mengaku bakal menggunakan dana hasil rights issue Juni 2011. “Kemungkinan
dananya dari sebagian rights issue yang sebesar USD 700 juta," ulasnya.

Hingga November 2011, sisa dana segar itu masih sebesar Rp 1,77 triliun. Tahun lalu, kedua perusahaan itu juga mendapat dana USD 350 juta dari hasil penerbitan saham baru itu. Penggunaan dana setara Rp 2,7 triliun untuk kepentingan ekspansi dan akuisisi. Melalui Pamapersada (PN), Manajemen memiliki Asmin Bara Bonang dan Asmin BaraJaan di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan cadangan batubara 60 juta ton.

Selain itu, juga menguasai 30 persen saham Bukit Enim Energi (BEE) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) dengan cadangan 110 juta ton batubara berkadar 4.500-6.000 kcal per kilogram. Tuah Turangga juga memiliki Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang diperkirakan memiliki cadangan 25 juta-100 juta ton batubara berkadar 6.000-6.300 kilokalori.

Dengan sejumlah agenda di atas perseroan menarget penjualan alatberat menembus level 15 persen. Proyeksi itu disokong dana belanja modal sebesar Rp 5 triliun untuk mendorong peningkatan penjualan.

Joko Pranoto mengatakan, realisasi penjualan sepanjang 2011 sebesar 8.467 unit dan pada 2012 ini ditarget tumbuh jadi 9.737 unit. “Tahun ini mudah-mudahan positif," tukas Djoko.

Ia menyebut, penjualan alatberat itu untuk sektor pertambangan sebanyak 5.703 unit, sektor agro 1.441 unit dan penjualan alatberat dari bisnis konstruksi mencapai 826 unit. Disusul penjualan alat untuk sektor kehutanan mencapai 497 unit pada 2011 dari periode sama sebelumnya 477 unit. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JSI Gelontorkan Rp 1 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler