jpnn.com - JAKARTA - Pengamat perbankan dari Universitas Indonesia (FE-UI), Aris Yunanto mengatakan, rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk sah-sah saja sepanjang dilakukan untuk meningkatkan daya saing Bank Mandiri.
"Menurut saya, kita harus melihat akuisisi ini dari berbagai sisi," kata Aris Yunanto, Senin (21/4), saat dimintai tanggapannya soal akuisisi BTN oleh Mandiri.
BACA JUGA: Hadapi MEA, Daya Saing Industri Gula Harus Ditingkatkan
Menurut Aris, fokus BTN selama ini memberi layanan pada masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN. Sedangkan Bank Mandiri punya fokus yang berbeda dengan BTN.
"Tidak masalah apabila Bank Mandiri mengakuisisi BTN, tetapi fokus bisnis BTN selama ini tidak boleh dihilangkan. Artinya, jika sudah diakuisisi, Bank Mandiri harus menyediakan layanan yang selama ini ditangani BTN," saran Aris.
BACA JUGA: PLN Cari Jatah LNG
Aris mengingatkan, jika seluruh proses akusisi sudah dilakukan dengan baik, otomatis Bank Mandiri semakin besar dan fokus bisnisnya bertambah luas.
"Tapi yang terpenting, Bank Mandiri harus mampu bersaing dengan bank swasta asing di Tanah Air. Sebut saja bank asal Malaysia, CIMB. Di negerinya hanya memiliki 120 cabang di Indonesia, jumlahnya ratusan. Artinya nasabah CIMB lebih banyak di Indonesia ketimbang di Malaysia," ungkap Aris. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Pelindo III Bentuk Anak Usaha Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli: Stop Akuisisi Bank BTN
Redaktur : Tim Redaksi