Pasalnya, perangkat elektronik gadis remaja tersebut berupa ponsel android, laptop dan sepeda motor sudah dijarah OTK.
Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), proses penyelidikan terhadap kematian Nurmala Dewi (18) warga Desa Blang Wue Baroh, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe masih terus dilakukan aparat keamanan. Meski demikian belum ada titik terang yang mengarah kepada pelaku pembantaian sadis.
Sementara itu, Akun Facebook “Asyila Malaishee” dengan id Asyila.enjel.5@facebook.com yang diduga milik almarhumah Nurmala Dewi, malah aktif pada 31 Maret 2013, sekitar pukul 19.23 WIB dengan android.
Akun tersebut didapatkan Metro Aceh dari salah seorang rekan kelas korban, Senin (1/4). Namun sayangnya, tidak banyak foto dan keterangan, serta tidak terlihat aktifitas status terakhir korban di file. Yang ada hanya foto profile, foto dinding pribadi korban serta dua foto korban bersama rekan-rekannya.
Di kalangan teman-teman sekolahnya, korban dikenal periang dan ceria, bahkan pada Kamis (21/3) korban terakhir nampak di sekolah dan sempat menawarkan makan bakso kepada kawan-kawan dikelasnya.
“Dia sempat tawarkan makan bakso kepada kami. Saya sempat tanya apakah dia punya uang, hingga mau mentraktir kami semua. Dia jawab ada uang satu juta,” ujar rekan korban.
Setelah hari itu, Nurmala tidak terlihat lagi di sekolah. Sedangkan Meiza ternyata bukan teman sekelas korban, namun sayang, Metro Aceh tidak berhasil bertemu dengannya. Karena nama itu disebut-sebut, setelah Nurmala permisi kepada orangtuanya hendak belajar bersama di kediaman Meiza.
“Maiza hari ini tidak masuk sekolah, kabarnya dia sakit. Mungkin dia masih shock dengan kejadian itu,” kata Wakil Kepala SMKN 3 Lhokseumawe Ibu Nuradinen.
Sedangkan walikelas Zurayani mengaku korban termasuk anak yang cerdas, baik dan hobi menari serta bernyanyi. “Kami sangat kehilangan dia. Selain baik dengan guru, dia juga akrab dengan guru, malah dia sangat suka bernyanyi dan menari. Setiap saya suruh bernyanyi dia tidak sungkan dan malu untuk ke depan kelas,” ungkapnya.
Sedangkan ibu Cut Putri yang juga guru di sekolah kejuruan itu, mengaku sangat akrab dengan korban, setiap hari pipinya selalu dicium korban. “Dia melakukan itu, karena sudah menganggap saya sebagai ibunya sendiri, dia sangat baik, kami sangat berharap, pelaku kejahatan itu segera ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi di Lhokseumawe mendapat ajal secara tragis. Adalah Nurmala Dewi (18) dibantai perampok, yang menjarah harta dan kenderaannya. Mayat korban lalu dibuang dan dibenam ke dalam sumur, hingga baru ditemukan 10 hari kemudian. Kondisi jenazah sudah membusuk ketika dievakuasi ke rumah sakit, Minggu (31/3) pagi pukul 08.00 WIB.
TKP penemuan berada d dalam sumur tua kebun sawit Desa Cot Seutui, Kemukiman Berghang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Informasi yang dihimpun Metro Aceh kemarin, jenazah siswi asal Desa Blang Wue Baroh, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe itu awalnya ditemukan oleh Usman (45).
Saksi diketahui menetap di Desa Cot Seutui, sedang mencari lembunya yang hilang ke kawasan kebun sawit milik Sayed Husen warga setempat. Ia menduga hewan peliharaan tersebut terperosok ke sumur tua di lokasi. Pasalnya, , karena dari jarak jauh ia sudah mencium aroma tak sedap.
Namun dirinya terkejut saat melongok ke dalam sumur sedalam lima meter itu, terdapat sesosok tubuh dengan kepala tertancap ke dasar dengan posisi kaki ke atas. Kemudian Usman buru-buru melaporkan temuan ke aparat desa dan warga sekitar. Sekira pukul 11.00 WIB tim evakuasi dari relawan PMI Kota Lhokseumawe, datang untuk mengangkat jenazah dan dibawa ke RSUD Cut Meutia.(sjm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Duit, Babak Belur Dihajar Oknum Polisi
Redaktur : Tim Redaksi