Al Qaeda Bakal Sebar Sianida di Olympiade London

Senin, 26 Maret 2012 – 12:01 WIB

LONDON - Millitan dari organisasi teroris ternama, Al Qaeda, dilaporkan siap menebar serangan terror pada saat pagelaran Olimpiade di London, Inggris bulan Juli mendatang. Berdasarkan investigasi yang dilakukan The Sun, dalam aksinya mereka akan menggunakan racun sianida yang dicampurkan dengan krim pelembut kulit.
 
Seperti dilaporkan The Sun, Senin (26/3) temuan tersebut didapat setelah dilakukannya penyelidikan terhadap sebuah situs internet ekstrimis. Rencana serangan keji ini terungkap setelah dua terpidana teroris yang berafiliasi dengan Al Qaeda diberikan pembebasan bersayarat dan kembali ke jalanan di negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Seorang ekstrimis bernama Abu Hija Ansari dalam percakapan online yang disadap The Sun, mengatakan bahwa sianida -dikenal sebagai racun yang sangat mematikan- harus dicampurkan dengan krim pelembut atau anti-ultra violet sehingga dapat diserap ke dalam tubuh para target operasi melalui kulit.

Bila masuk ke tubuh manusia, sianida akan membuat orang tersebut tewas hanya dalam tempo sekitar 3-4 jam. Cara kerja racun ini adalah menyerang pembuluh darah jantung, kemudian menutup aliran darah. Racun ini bisa didapat dari peracun ikan dan pupuk urea. Semua bahan itu biasa digunakan juga untuk membuat bom.

Ansari menuliskan, tahapan kerja terperinci yang harus dilakukan. Dalam bahasa Arab dia menuliskan: “Melalui kulit: 1- sianida, 2- krim kulit. Campurkan bahan. Krim akan membuka pori-pori di kulit dan mempercepat penyerapan dan keefektifan racun.” Ditambahkannya pula, pembuat ramuan mematikan ini harus senantiasa menggunakan sarung tangan medis.

Kemudian ekstrimis kedua yang diduga merupakan seorang perempuan mengatakan,  rencana tersebut merupakan ide yang cemerlang dan harus direncanakan dengan baik. “Mari kita bersiap untuk acara besar (olimpiade) tersebut karena selagi mereka (pemerintahan Inggris)  telah menyengsarakan kaum muslim yang tidak bersalah,” tambahnya.
 
The Sun memaparkan, para penyelidik mereka menggunakan identitas palsu untuk mengakses website yang memiliki 17.000 anggota di seluruh dunia dan diduga memiliki kaitan langsung dengan enam teroris Al Qaeda.
 
Seorang penyelidik dari harian tersebut mengatakan: “Ada sekelompok orang menggunakan situs ini untuk merencanakan dan melancarkan serangan teroris di Olimpiade mendatang. Dari apa yang mereka bicarakan, tampak jelas kalau mereka benar-benar berniat mengganggu jalannya pagelaran olahraga tersebut dan mencelakakan orang-orang yang terlibat didalamnya.”
 
Anggota Parlemen Inggris Raya dari Partai Konservatif Bernard Jenkin yang juga mengetuai kelompok keamanan dalam negeri lintas partai, meminta pihak keamanan agar dapat mengidentifikasi orang-orang  yang terlibat dalam rencana serangan tersebut. Dengan demikian, ancaman bisa diantisipasi.

“Mereka yang berpikir kalau ancaman teroris sudah tidak lagi ada di negeri ini,  sesungguhnya sedang hidup di dunia khayalan.” Tambahnya.

Aparat kemananan Inggris Raya saat ini memang sedang dalam kewaspadaan tinggi untuk menangkal kemungkinan gangguan keamanan saat pelaksanaan pesta olah raga terbesar sejagad itu pada 27 Juli sampai 12 Agustus nanti. Tugas mereka pun semakin berat setelah pemberian fasilitas bebas bersyarat kepada ekstrimis Nabeel Hussain dan  Tariq al-Daour.

Hussain, 28 tahun , dihukum 8 tahun penjara pada tahun 2009 atas keterlibatannya dalam upaya pemboman 19 pesawat yang akan terbang dari London ke Amerika Serikat. Sementara Al-Daour, 26 tahun, dipenjara 10 tahun karena tindak penghasutan yang berujung pembunuhan pada tahun 2007.

Keduanya saat ini diperkenankan tinggal di rumah penampungan khusus bagi terpidana yang menjalani masa uji coba dan tahanan yang menunggu proses peradilan. Setelah mereka, lebih dari 100 terpidana teroris juga akan mendapat fasilitas serupa sebelum dimulainya olimpiade nanti.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Hantu Sisa Tsunami Jepang Terapung di Kanada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler