BAGHDAD - Kelompok militan Negara Islam Iraq yang berafiliasi dengan organisasi teroris Al Qaeda, mengaku bertanggung jawab atas rangkaian serangan bom and penembakan yang menewaskan 38 orang di ibukota Irak, Baghdad dan beberapa provinsi lain di negara yang pernah dipimpin Saddam Hussien itu. Kelompok militan tersebut menyampaikan pengakuannya melalui sebuah situs, Jumat (20/4).
Dalam pernyataan yang diposting di laman jihad Honeinm, organisasi militan tersebut menyatakan bahwa sebagian anggotanya telah menjalankan serangkaian serangan. Aksi kekerasan itu ditujukan untuk memerangi orang-orang murtad dan para petinggi militer dan pemerintahan.
"Kami pastikan bahwa serangan ini hanya awal dari apa yang menanti Anda dalam beberapa hari mendatang, dan merupakan satu fase dalam serangkaian fase serangan suci yang telah dimulai. Kami tidak akan berhenti sampai Tuhan mengadili kami dan kaum Syiah," tulis kelompok militan Irak yang dikutip AFP, hari ini.
Para militan tersebut juga mengatakan, serangan terkoordinir yang terdiri dari setidaknya 14 bom mobil, 13 pemboman gedung dan tiga pemboman bunuh-diri kemarin, dilakukan untuk membalas penangkapan dan penyitaan tanah-tanah warga yang tinggal di daerah-daerah Sunni, khususnya di Baghdad dan sekitarnya.
Serangan kemarin menewaskan 38 orang dan melukai lebih dari 170 orang. Salah satu yang hampir menjadi korban adalah Menteri Kesehatan Irak yang iring-iringan mobilnya diserang di Baghdad.
Rangkaian serangan ini merupakan yang paling mematikan sejak 20 Maret lalu, kala 50 orang tewas dan 225 orang lainnya luka-luka dalam rentetan serangan yang juga diklaim oleh Al Qaeda.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesin Kemasukan Burung, Pesawat Mendarat Darurat
Redaktur : Tim Redaksi